get app
inews
Aa
Read Next : Januari - Maret 2024 OJK Kalteng Catat Ada 561 Permintaan Layanan Konsumen

Peringati Hari Kesehatan Mental Seduania 2022, Jangan Abaikan Cemas Berlebihan

Minggu, 23 Oktober 2022 | 18:07 WIB
header img
Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 di Taman Kota Pangkalan Bun, Minggu (23/20/2022)./FOTO: Sigit

KOTAWARINGIN BARAT, iNews.id - Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hanya saja, kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental ini tidak sebanyak saat mereka menyadari tentang kesehatan fisik. Masih ada stigma negatif saat seseorang datang ke psikolog atau psikiater. 

“Ada anggapan kalau datang ke psikiater itu adalah orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau gila. Padahal gangguan kecemasan yang berlebihan kalau dibiarkan bisa berbahaya,” kata dr Novera Pembriyani, M Biomed, SpKJ selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 di Taman Kota Pangkalan Bun, Minggu (23/20/2022). 

Padahal, gangguan kesehatan mental itu ada banyak jenisnya, misalnya cemas berlebihan atau over thinking kalau dibiarkan bisa berpengaruh kepada fungsi-fungsi tubuhnya. Cemas berlebihan bisa menyebabkan tidak bisa tidur selama berhari-hari, sehingga tidak bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. 

Pernyataan dr Novera tersebut juga diperkuat dengan pengalaman Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kotawaringin Barat Mercy Subahagio yang hadir dalam dialog interaktif yang diselenggarakan oleh Komunitas Peduli Kesehatan Mental Kotawaringin Barat. 

“Saya pernah dirawat di rumah sakit Jakarta, semua baik-baik saja. Sampai akhirnya saya berjumpa dengan psikiater, diberi obat. Waktu itu sedang pandemic covid-19, mertua saya meninggal, ipar saya juga. Jadi jangan malu untuk datang ke psikiater,” papar Bu Mercy yang selalu tampil modis di setiap pertemuan. 

Ia berharap pengalaman tersebut bisa dijadikan pelajaran. Gangguan kesehatan mental bisa dialami siapa saja tanpa mengenal usia. Hanya saja, perempuan dan remaja lebih rentan mengalami gangguan mental.

 “Banyak juga remaja yang mengalami gangguan mental karena factor keluarga. Terkadang orangtua menuntut berlebihan terhadap prestasi anak, perceraian orangtua, atau insecure,” tambah Ema Prastya Kustanti, S.Psi,saat menjadi narasumber dalam acara yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun, Karang Taruna Kotawaringin Barat, Forum Puspa, Ikatan Psikologi Kobar, Formi, FKKS, dan beberapa organisasi lainnya. 

Ema menambahkan, tidak ada salahnya untuk curhat kepada orang lain. Tentunya, pilihlah tempat curhat yang tepat. “Bisa ke psikolog atau psikiater. Yang membedakan kalau psikiater itu basicnya adalah dokter yang medalami kejiwaan sehingga bisa meresepkan obat. Sedangkan psikolog lebih kepada konsultasi, terapi, sharing. Keuntungan curhat kepada yang tepat, kerahasiaannya akan terjamin, tidak akan bocor kemana-mana,” paparnya.

Pada kesempatan itu juga disinggung tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Korbnan KDRT pun rentan mengalami gangguan mental. “Kalau ada yang menjadi korban KDRT, baik perempuan maupun anak, bisa melapor ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana untuk mendapatkan pendampingan,” tambah Idna Kholila, S.Psi, yang juga didapuk menjadi narasumber dalam dialog tersebut.

Para peserta sangat antusias dalam dialog interaktif tersebut. Ada banyak pertanyaan yang terlontar, baik dari para remaja, ibu rumah tangga, mahasiswa dan perwakilan organisasi yang diundang. Banyak pula pengunjung car free day singgah dan menyimak dialog tersebut hingga selesai. Terlebih doorprize yang diberikan panitia berupa lemari pendingin, mesin cuci, kipas angin, kompor gas, dan sebagainya. 

Peringatan hari kesehatan mental diawali dengan longmarch di kawasan car free day sembari mengampanyekan tentang pentingnya kesehatan mental, pentingnya mencintai diri sendiri, dan setiap pribadi adalah unik. Setelah longmarch, diadakan dialog interaktif dengan tema Lebih Kuat dengan Mental yang Sehat dan diakhiri dengan line dance yang dipandu oleh MC Imada Faila Shovia. 

Para peserta pun berharap diadakan dialog serupa karena ada banyak pertanyaan yang masih ingin didiskusikan. “Nah, bisa dikepoin ig komunitas peduli kesehatan mental kobar yaitu follow @kompesemenkobar. Insya Allah akan diagendakan dialog live di ig,” kata Imada. 

Hari Kesehatan Mental Sedunia jatuh pada tanggal 10 Oktober 2022, hanya saja untuk peringatan di Kobar diadakan pada 23 Oktober 2023.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Berita iNews Kobar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut