PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Seorang mahasiswi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah nekat bunuh diri lantaran terbebani tugas kuliah yang cukup berat. Gadis berusia 19 tahun yang berinisial SHA itu ditemukan tewas gantung diri di belakang kostnya pada Selasa 23 Januari 2024 pagi.
Diduga, korban mengalami depresi karena banyaknya tugas kuliah yang tidak bisa diselesaikan. Korban adalah merupakan seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri terkenal di Palangka Raya.
Menurut keterangan sepupunya AS, korban sering mengeluh tidak mengerti dan memahami tugas kuliah yang diberikan oleh dosennya. AS bahkan sempat membantu korban mengerjakan tugas kuliahnya pada Senin, 22 Januari 2024.
“Saya datang ke kos sekitar pukul 21.00 WIB, lalu mengerjakan tugas kuliah bersama-sama sampai pukul 01.00 WIB,” kata AS.
Setelah tugas selesai, AS dan korban beristirahat di kamar kos. Namun, pada pukul 05.00 WIB, AS melihat korban terduduk di belakang kost sambil melamun. AS tidak menaruh curiga dan keluar dari kost untuk memanaskan mobil.
Ketika AS kembali ke kost dan memanggil korban, tidak ada jawaban. AS kemudian mencari korban di belakang kost dan menemukan korban sudah tergantung dengan tali pramuka warna putih.
“Saya kaget pas masuk, lihat adik saya sudah dalam posisi tergantung. Saya langsung cepat-cepat menurunkan bersama tetangga kost yang lain dan membawa adik saya ke rumah sakit. Kalau keluhan dia selama ini masalah perkuliahan.”
Korban sempat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB.
Jasad korban kemudian dibawa ke ruang kamboja untuk dilakukan visum et repertum oleh dokter ahli forensik.
Sementara itu, polisi yang mendapatkan laporan adanya korban gantung diri segera melakukan penyelidikan.
Polisi mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar kost korban. Polisi juga menyita barang bukti berupa tali pramuka yang digunakan korban untuk gantung diri.
“Kami masih mendalami kasus ini. Kami akan menentukan motif korban gantung diri setelah hasil visum keluar. Kami juga akan memeriksa pihak-pihak yang terkait dengan korban, termasuk dosennya,” kata Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana.
Kompol Volvy Apriana mengimbau kepada para mahasiswa dan orang tua agar tidak mudah depresi karena masalah perkuliahan. Ia menyarankan agar mencari solusi yang baik dan bijak jika menghadapi kesulitan dalam belajar.
“Kami berharap tidak ada lagi kasus seperti ini. Kami mengajak para mahasiswa dan orang tua untuk saling berkomunikasi dan mendukung jika ada masalah. Jangan sampai stres dan depresi menguasai pikiran dan perasaan. Ada banyak jalan keluar yang bisa dicari,” pungkasnya
Editor : Sigit Pamungkas