KOTAWARINGIN BARAT, iNews.id - Sejauh 1.200 meter dari poros jalan nasional di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, telah ditanami oleh para warga dengan pohon pisang dan sawit.
Tindakan ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah karena kondisi jalan nasional yang mengalami kerusakan parah.
Kerusakan parah pada jalan tersebut menghambat aktivitas masyarakat, baik dalam lalu lintas transportasi maupun kegiatan ekonomi mereka. Selain itu, juga menimbulkan masalah kesehatan karena jalan berlubang yang menyebabkan polusi debu sepanjang waktu.
Kerusakan jalan telah berlangsung selama lima bulan terakhir dan belum mendapatkan penanganan dari Pemerintah Pusat, khususnya Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah, karena alasan kekurangan anggaran.
Seorang warga bernama Mashuri mengungkapkan bahwa sejak jalan rusak, para pedagang yang mengandalkan jalan A. Yani untuk berdagang mengalami penurunan drastis dalam pendapatan mereka.
Banyak warga enggan berbelanja karena kondisi debu yang hampir selalu ada. Sripan, Ketua RT 23 di Desa Karang Mulya, juga menyoroti masalah keselamatan warga.
Kecelakaan tunggal hampir setiap hari terjadi akibat jalan berlubang, dan ia mengungkapkan kekesalannya karena seorang ibu dengan anak kecil baru-baru ini terjatuh karena terperosok ke dalam lubang besar.
Masyarakat telah sepakat untuk menyampaikan aspirasinya ke kantor kecamatan pada tanggal 1 Agustus mendatang, menuntut Pemerintah Pusat untuk segera merespons keluhan mereka terkait penanganan jalan nasional tersebut.
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, mengimbau Pemerintah Pusat dan kementerian terkait untuk memperhatikan aspirasi masyarakat di daerah dan segera melakukan perbaikan pada infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan.
Ia menegaskan bahwa jalan A. Yani di Pangkalan Banteng adalah jalan nasional yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Pusat dan harus segera ditangani karena berhubungan dengan kehidupan banyak orang.
Pemerintah Pusat diminta melihat potret NKRI dengan adil dan memperhatikan infrastruktur di seluruh daerah.
Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah sudah melakukan langkah-langkah jangka pendek seperti penyiraman jalan secara rutin dan penimbunan pada titik-titik yang krusial.
Mereka juga telah mengusulkan penambahan anggaran dari Pusat untuk menangani dua segmen pekerjaan selama 400 meter dan 800 meter, dan saat ini sedang menunggu penghitungan yang cermat agar penanganan jalan ini dapat diselesaikan tahun ini.
Meskipun demikian, diharapkan agar masyarakat bersabar karena pemerintah sedang berusaha untuk mempercepat penyelesaian penanganan jalan nasional tersebut.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait