KOTAWARINGIN TIMUR, iNews.id - Sebanyak 17 ekor sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kaltenb dinyatakan terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini diketahui dari hasil uji laboratorium terhadap puluhan sampel sapi yang diambil 2 pekan lalu.
Kepala Distan Kotim, Sepnita, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Endrayatno mengatakan, sampel sapi tersebut diambil dari sejumlah tempat penampungan atau pengepul sapi yang ada dua kecamatan, yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang (MBK) dan Telawang.
"Adapun, sampel yang terkonfirmasi positif PMK ini merupakan sampel yang diambil dari Kecamatan Telawang. Untuk yang di Kecamatan MBK, hasilnya negatif,” jelasnya, Minggu 29 Mei 2022.
Ia menjelaskan, belasan sapi yang terjangkit PMK ini didatangkan dari Provinsi Jawa Timur pada pertengahan bulan Ramadan lalu. Saat itu, kasus PMK belum merebak di Indonesia.
Ada sekitar 500 ekor sapi yang masuk ke Kotim dan telah didistribusikan ke sejumlah daerah.
Adapun dari 17 sapi yang terkonfirmasi positif PMK ini 4 di antaranya telah terlanjur disembelih.
Sedangkan sisanya telah menjalani perawatan dengan pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan hasilnya rata-rata sapi tersebut telah sembuh dari PMK.
“Karena PMK ini bukan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Dengan pemberian vitamin dalam waktu kurang lebih seminggu belasan sapi yang terjangkit sudah sembuh, jadi tidak masalah,” jelasnya.
Dia melanjutkan, pemberian vitamin ini merupakan salah satu langkah pihaknya dalam mengatasi wabah PMK yang dapat menyerang hewan ternak. Setelah diberikan vitamin dan dinyatakan sembuh sapi-sapi tersebut sudah dipastikan aman untuk disembelih dan dikonsumsi manusia.
Editor : Sigit Pamungkas