MELAWI, iNews.id – Ayah mendiang Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mengungkapkan pernyataan mengejutkan tentang kematian anaknya.
Y Pandi menduga bahwa anaknya, yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror, tewas karena ditembak oleh rekan senior karena menolak terlibat dalam bisnis senjata api ilegal.
Dugaan ini muncul setelah Y Pandi mendengarkan penjelasan dari tim penyidik Mabes Polri mengenai awal peristiwa yang menyebabkan kematian anaknya.
Menurutnya, pada awalnya Bripda Ignatius dipanggil oleh tiga senior di Rumah Sakit Polri Keramat Jati. Saat itu, ketiga senior tersebut dalam kondisi mabuk dan sedang melakukan tawar-menawar senjata ilegal.
Y Pandi beranggapan bahwa ketika ketiga senior menawarkan senjata tersebut kepada anaknya, Bripda Ignatius menolak bisnis ilegal tersebut, yang kemudian menyebabkan penembakan.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait