JAKARTA, iNewsKobar.id - PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Tbk mengundang Anggota DPD RI Wakil Kalteng, Agustin Teras Narang untuk berdialog tetang kebangsaan, pada Jumat 30 Agustus 2024.
Acara ini Bertema: Akulturasi Budaya Sebuah Keniscayaan Untuk Mendukung Investasi Usaha yang digelar di Ruang Lamandau BGA Head Office, BGA Group, Jakarta Selatan.
Menurut Teras Narang, dunia terus berkembang dalam inovasi dan persaingan bisnis. Tak sedikit yang tertinggal karena kegagalan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah karena interaksi yang terus berkembang.
“Salah satu yang membuat bisnis mengalami tantangan, karena sulitnya manajemen memahami dan melakukan eksplorasi lebih, dalam menjaga hubungan industrial. Menjaga keseimbangan kepentingan, antara kepentingan usaha, kepentingan pemerintah, dan kepentingan masyarakat,” ujar Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2015 ini di hadapan karyawan BGA dan tamu undangan lainnya.
Ia melanjutkan, masyarakat dalam hal ini merupakan entitas yang dinamis, beragam, dan memiliki kebudayaan yang khas. Sehingga untuk menjaga keseimbangan hubungan industrial yang mendorong keberlanjutan perusahaan, perlu pemahaman masyarakat, di mana bisnis itu berkembang.
“Termasuk memahami budaya,tingkah laku, yang menjadi nilai dan perekat sosial mereka. Seluruh entitas bisnis dengan berbagai usaha yang dilakukan, perlu menyelaraskan diri dengan pemerintah lewat pemenuhan ketentuan hukum dan perundang-undangan. Demikian pula dengan masyarakat lewat penyelarasan nilai dan budaya organisasi perusahaan dengan nilai budaya komunitas masyarakat di sekitarnya.”
Untuk itu, lanjut dia, akulturasi menjadi penting peranannya dalam mewujudkan hubungan industrial yang sehat dan bermanfaat bagi semua pihak. Akulturasi sebagai perubahan budaya baru hasil interaksi dua kelompok budaya, termasuk budaya entitas bisnis dan budaya masyarakat di sekitar bisnis yang tumbuh berkembang.
“Perusahaan yang berhasil beradaptasi dengan nilai dan norma lokal dapat mengurangi konflik, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperkuat posisi mereka di pasar global. Pandangan tersebut menunjukkan strategisnya peran akulturasi dalam setiap investasi yang berkelanjutan,” kata Teras.
Kemudian kata Teras, Akulturasi di tengah industri sawit menjadi sangat penting.Terlebih industri ini dibangun pada wilayah yang tak jarang berdekatan langsung dengan hidup masyarakat, terlebih masyarakat adat.
“Industri sawit termasuk industri yang penuh tantangan. Dalam hubungan industrial antara pemerintah dan masyarakat, pelaku usaha tak jarang mengalami problema. Akibat tidak tersedia atau tidak berjalannya hukum dengan benar, tak jarang menimbulkan konflik agraria,” pungkasnya.
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait