Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Mengajar 97 Ribu Siswa Secara Serentak Lewat Program Inovatif Digit

Ade Sata
Untuk pertama kalinya, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, secara langsung mengajar 97.000 siswa SMA/SMK dan SKH dari 422 sekolah di seluruh wilayah secara serentak melalui program inovatif "Pak Agustiar Mengajar – The Series #1".

 

 

 

PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Dunia pendidikan Kalimantan Tengah (Kalteng) menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, secara langsung mengajar 97.000 siswa SMA/SMK dan SKH dari 422 sekolah di seluruh wilayah secara serentak melalui program inovatif "Pak Agustiar Mengajar – The Series #1".

Program revolusioner ini digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng, sebagai bagian dari transformasi digital pendidikan dengan konsep hybrid learning.

Mengajar langsung dari ruang kerjanya di Palangka Raya, Gubernur Agustiar Sabran oleh Wakil Gubernur Edy Pratowo dan Plt. Kepala Disdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo. 

Pembelajaran disampaikan secara virtual melalui Zoom Meeting, dan terhubung ke seluruh sekolah yang berada di bawah kewenangan provinsi.

Mengusung tema “Belajar Hal-Hal Inspiratif secara Interaktif,” Gubernur Agustiar memberikan pesan kuat kepada pelajar tentang pentingnya attitude, mindset, karakter, dan keterampilan (skills).

“Pelajar Kalteng harus memiliki adab dan sopan santun, berfikir kritis dan kreatif, menjaga karakter luhur Dayak, serta mengasah keterampilan masa depan,” ujar Gubernur Agustiar.

“Tidak boleh ada anak Kalteng yang tidak bisa sekolah, tidak bisa berobat, atau tidak bisa makan,” tegasnya.

Ia mengingatkan para siswa untuk menjauhi hal-hal negatif demi meraih masa depan yang cerah:

“Jangan pergaulan bebas, jangan pakai narkoba, jangan minum minuman keras, jangan merokok, jangan plin-plan. Harus punya karakter, attitude, konsisten, patuh pada orang tua dan guru, hormat pada teman, serta beretika.”

Gubernur menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak berarti meninggalkan pendekatan konvensional sepenuhnya. 

Ia mendorong kolaborasi antara metode tradisional dengan teknologi modern.

“Papan tulis interaktif bisa menggantikan papan kapur, tapi pendekatan konvensional tetap penting agar siswa kreatif dan inovatif,” jelasnya.

Wakil Gubernur Edy Pratowo menambahkan kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mensosialisasikan program unggulan pendidikan, seperti Sekolah Gratis dan Kuliah Gratis.

“Kami telah bekerja sama dengan 32 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk memastikan setiap anak Kalteng punya peluang kuliah tanpa beban biaya,” katanya.

Ia menyoroti pentingnya pemerataan akses teknologi pendidikan di seluruh wilayah Kalteng:

“Program ini menjadi jembatan yang mempertemukan siswa dari desa dengan pemimpinnya secara langsung. Jarak bukan lagi hambatan,” tambahnya.

Plt. Kadisdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan bahwa program “Pak Agustiar Mengajar” akan menjadi agenda rutin bulanan. 

Ia juga memaparkan langkah besar Pemprov dalam mengembangkan sistem digital bernama Kelas Digital Huma Betang.

“Kelas Digital Huma Betang adalah Learning Management System (LMS) terpadu yang menghubungkan guru, siswa, sekolah, dan dinas dalam satu ekosistem digital,” jelas Reza.

Sistem ini mendukung pembelajaran secara sinkronus (langsung) dan asinkronus (fleksibel). Dengan fitur interaktif seperti video conference, materi digital, dan ruang kelas virtual, siswa di pelosok Kalteng bisa belajar kapan saja.

“Pengembangan LMS ini akan memudahkan monitoring capaian belajar siswa, memfasilitasi e-learning, hingga menyediakan ruang kelas virtual,” ujar Reza.

“Tahun 2026-2027, seluruh sekolah di bawah Pemprov Kalteng akan terintegrasi secara digital, diawali dengan piloting pada 2025 di beberapa sekolah,” lanjutnya.

Program "Pak Agustiar Mengajar" menjadi simbol nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalteng dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi, dengan semangat Manggatang Utus, serta visi besar menuju Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat.

“Dengan manajemen digital ini, tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tapi juga mempercepat transformasi pendidikan berbasis teknologi di Kalimantan Tengah. Ini adalah upaya konkret kami menyambut Indonesia Emas 2045,” tutup Reza.

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network