KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Sejumlah warga menyatakan kekecewaannya setelah pemerintah membatalkan rencana pemberian diskon 50 persen terhadap tarif listrik untuk bulan Juni dan Juli 2025.
Salah satu warga yang menyuarakan kekecewaannya adalah Njoy Acil Kumai warga Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Ia merasa seolah diberi harapan palsu oleh pemerintah usai wacana diskon listrik itu urung direalisasikan.
“Ketika kemarin dengar mau ada wacana diskon listrik lagi, itu berharap banget. Eh malah di-PHP-in pemerintah gini. Pengeramput memang, sekali aku membayar tetap aja kayak bulan tadi,” ujar Njoy Acil Kumay.
“Diprank pemerintah kah,” ujar warga Pangkalan Bun Ahmadroni.
“Kukira cuma janji mantan yg manis,” ujar Payung Teduh menimpali.
.
Warga Pangkalan Bun mengaku kecewa karena tagihan listrik di rumahnya kerap mencapai Rp 650.000 per bulan. Ia menilai program diskon yang sempat diberlakukan pada Januari dan Februari 2025 sangat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangganya.
“Kan biasa per bulan itu Rp 600.000-650.000, pas ketika diskon yang awal tahun itu berasa banget karena tagihan jadi cuma Rp 250.000-300.000,” ujar Nanda.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, proses penganggaran untuk diskon listrik berjalan lebih lambat dibandingkan program stimulus lainnya. Sebagai alternatif, pemerintah memutuskan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 600.000 untuk dua bulan kepada 17,3 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta.
Editor : Sigit Pamungkas