PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id -Sejak dilantik pada awal 2025, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo tidak ingin menunggu lama untuk bekerja.
Mereka membawa semangat baru yaitu sebuah energi kerja cepat yang terasa nyata, bahkan sejak hari pertama.
Seratus hari memang bukan waktu yang panjang dalam kalender pemerintahan. Tapi bagi keduanya, ini adalah waktu yang cukup untuk membuktikan komitmen dan keseriusan dalam membangun Kalteng. Lewat Program 100 Hari Huma Betang, perubahan mulai dirasakan hingga ke pelosok desa.
Dalam berbagai kesempatan, baik saat memimpin pertemuan resmi bersama jajaran pemerintahan maupun ketika turun langsung ke lapangan dalam kunjungan kerja, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran menegaskan komitmennya terhadap program percepatan pembangunan yang langsung dirasakan masyarakat.
“Seratus Hari pertama bukanlah tentang waktu yang panjang, tapi tentang langkah awal yang menentukan. Kami ingin memastikan bahwa sejak hari pertama, kami langsung bekerja, bukan berteori. Karena rakyat tidak menunggu janji rakyat butuh bukti nyata. Itulah semangat kami dalam membangun Kalteng BERKAH, Kalteng Maju”, ungkap Gubernur.
Ia menambahkan, melalui program 100 hari kerja yang diberi nama Huma Betang, pemerintah ingin hadir langsung di tengah persoalan masyarakat. Mulai dari membuka akses internet di pedalaman, menurunkan harga kebutuhan pokok, memperbaiki jalan, hingga mempercepat bantuan untuk petani, nelayan, dan sektor pendidikan.
“Semua itu adalah bentuk kerja cepat, terukur, dan menyentuh langsung rakyat”, tandas Gubernur dengan tegas.
Program unggulan 100 Hari Kerja Huma Betang dirancang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Program 100 hari ini dirancang tak hanya mengejar pencitraan cepat. Ia dibangun atas dasar kebutuhan riil masyarakat.
Mulai dari mendukung program makan bergizi gratis, sinkronisasi dan efisiensi anggaran untuk memastikan penggunaan APBD yang tepat sasaran.
Penataan struktur organisasi perangkat daerah guna menciptakan birokrasi yang lincah dan adaptif, serta perencanaan dan implementasi Kartu Huma Betang Sejahtera yang mencakup bantuan di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, nelayan, serta pasar murah dan stabilisasi harga menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Selain itu, penanganan ruas jalan Palangka Raya–Kuala Kurun guna memperlancar konektivitas antarwilayah, meningkatan akses internet di daerah pedalaman demi pemerataan digitalisasi, pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk memperkuat pelayanan publik serta pengendalian karhutla dan banjir, melalui penguatan sistem deteksi dini dan mitigasi bencana.
Program ini telah dilaksanakan sejak 20 Februari hingga 30 Mei 2025, dengan capaian pelaksanaan 100 persen. Laporan resmi mencatat capaian yang luar biasa yaitu 100 persen target telah terlaksana. Bukan sekadar angka di atas kertas, tapi hasil kerja nyata yang bisa dilihat, dirasakan, dan dibanggakan masyarakat.
Keberhasilan ini menjadi fondasi awal yang kuat dalam mendorong pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Usai menuntaskan Program 100 Hari Kerja dengan capaian 100 persen, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran tidak melambat. Justru, langkah cepatnya berlanjut dengan rangkaian kunjungan kerja ke berbagai kabupaten dan desa guna menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Dalam berbagai kunjungan lapangan tersebut, Gubernur menyapa warga, meninjau infrastruktur, serta mendengar langsung kebutuhan dan keluhan masyarakat di berbagai sektor. Gubernur juga menekankan pentingnya membangun dari akar persoalan, dengan menghadirkan solusi nyata.
“Kerja nyata harus terus dilanjutkan, tidak berhenti di 100 hari. Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan lahir dari suara masyarakat,” ujar Gubernur di sela kunjungan ke wilayah pedalaman Kalteng.
Tak hanya di lapangan, Gubernur juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai instansi pelayanan publik di lingkungan Pemprov Kalteng seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan Dinas Penanaman Modal dan PTSP.
Dalam sidak tersebut, Gubernur menegaskan pentingnya pelayanan publik yang cepat, bersih, dan ramah. Ia meminta seluruh aparatur bekerja profesional dan menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas utama.
Saat melakukan sidak ke beberapa sekolah, Gubernur juga menyoroti praktik penahanan ijazah siswa karena alasan tunggakan biaya. Ia dengan tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada penahanan ijazah, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
Dalam upaya memperkuat pembangunan daerah, Gubernur terus menjalin kolaborasi dengan seluruh unsur Forkopimda, pelaku usaha, tokoh adat, generasi muda, serta seluruh pemangku kepentingan. Sinergi lintas sektor ini dipandang penting untuk mewujudkan pembangunan yang aman, terarah, dan berkelanjutan.
Selain itu, Gubernur juga menggagas program “Huma Betang Night”, sebuah inisiatif kreatif yang digelar secara rutin setiap minggu untuk menggerakkan ekonomi lokal dan mendukung pelaku UMKM. Kegiatan ini menjadi wadah promosi produk lokal, pertunjukan seni budaya, dan ajang interaksi antara masyarakat dan pemerintah.
Dalam gelaran Huma Betang Night di Minggu keempat, Gubernur menyampaikan bahwa Huma Betang Night digelar sebagai upaya untuk melestarikan kearifan lokal dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tujuannya adalah untuk menggerakkan perekonomian, mendukung UMKM”, ucap Gubernur pada Sabtu (05/07/2025) malam.
Seluruh langkah ini menjadi bukti bahwa komitmen Gubernur tidak berhenti di awal masa jabatan. Dengan semangat kerja cepat dan gotong royong, Pemprov Kalteng terus melangkah mewujudkan visi Kalteng BERKAH, Kalteng Maju selaras dengan pembangunan nasional dan menjawab harapan rakyat Kalteng menuju Indonesia Emas 2045
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait