Puluhan Murid SD di Palangka Raya Keracunan MBG, Gara Gara Burger dengan Saus Kedaluarsa

Ade Sata
Puluhan murid SDN 3 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya Kalteng keracunan setelah mengonsumsi menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)./FOTO: ist

PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Puluhan murid SDN 3 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya Kalteng keracunan setelah mengonsumsi menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sejumlah pihak membenarkan indikasi keracunan setelah menyantap makanan yang disuguhkan.

Kepala SDN 3 Bukit Tunggal Sujianto mengatakan, menu yang disajikan pada Jumat (4/9) lalu, ketika sejumlah siswanya mengalami gangguan kesehatan, yakni berupa burger berisi daun selada, saus, roti, daging, semangka, dan timun.

”Memang ada indikasi keracunan, tetapi tidak ada yang sampai opname di rumah sakit. Ada 26 siswa yang sekitar 30-35 menit setelah konsumsi (makanan) mengeluhkan mual dan pusing. Esok harinya, ada satu siswa lagi yang melapor dengan gejala pusing, mual, dan muntah,” ujar Sujianto, Kamis 2 Oktober 2025.

Pihak sekolah lalu menyarankan pada orang tua siswa agar anak dibawa ke rumah sakit terdekat.

Siswa itu kemudian diperiksa di RS Betang Pambelum. Namun, sang anak menolak diinfus dan petugas medis hanya memberikan resep obat.

”Pihak sekolah juga mendatangi rumah siswa dan pihak SPPG tanggap membantu,” jelasnya.

Sujianto berharap kejadian itu tidak terulang. Pasalnya, dia menilai program itu sangat bagus, karena anak-anak mendapat gizi yang lebih baik.

Sementara itu, Kepala SPPG Kelurahan Bukit Tunggal Siti Nur Azizah mengakui adanya kelalaian dalam distribusi bahan makanan.

Dia menjelaskan, terdapat dua jenis saus yang digunakan. Salah satu di jenis saus diduga kedaluwarsa hingga berdampak pada kesehatan sejumlah pelajar.

”Iya, itu kami teledor. Memang ada (siswa yang) sempat mau dibawa ke puskesmas, tetapi tidak jadi lantaran sudah ditangani penanganan pertama dengan memberikan susu. Sausnya memang ada yang kedaluwarsa,” tuturnya kepada wartawan.

Menurut Siti, saus tersebut sudah kedaluwarsa empat bulan. Adapun menu burger yang disajikan merupakan permintaan anak-anak.

Dia kembali menegaskan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi, karena tidak melakukan pengecekan lebih detail.

Di sisi lain, pihaknya kekurangan karyawan dan dikejar waktu penyajian. Meski demikian, sebelum pendistribusian dilakukan uji coba terhadap menu dan semua aman.

”Kami kekurangan karyawan. Teledor lantaran dikejar waktu. (Kami) masak sejak pukul satu dini hari untuk ribuan anak. Namun, apa pun itu, kami meminta maaf,” katanya.

Pernyataan dan pengakuan SPPG tersebut berbeda dengan penegasan Koordinator Wilayah BGN Palangka Raya Nur Izzah Dinillah sebelumnya.

Menurutnya, peristiwa itu bukan keracunan makanan. Banyak siswa saat itu sudah mengalami radang tenggorokan dan daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terpengaruh makanan tertentu.

”Karena imunnya yang turun, mengakibatkan anak-anak tersebut mudah terkena dampak dari saus cepat saji tersebut,” katanya.

Dia menegaskan, seluruh bahan baku MBG telah melewati pemeriksaan ketat. ”Tidak ada bahan baku, apalagi saus yang kedaluwarsa yang lolos dalam rantai distribusi. Integritas dan keamanan gizi anak-anak adalah prioritas tertinggi,” ujarnya.

 

 

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network