4 Spesies Buaya yang Banyak Hidup di Sungai-Sungai Kalimantan, Nomor 1 Paling Berbahaya

JAKARTA, iNewsKobar.id - Berikut beberapa jenis buaya yang banyak hidup di sungai-sungai yang ada di Kalimantan. Diantara deretan buaya tersebut, nomor 1 dikenal paling berbahaya.

Buaya merupakan hewan buas yang sangat berbahaya bagi manusia. Buaya bisa hidup di darat atau air.

Sungai-sungai di Kalimantan adalah salah satu habitat asli buaya. Sungai yang panjang dan lebar menjadi tempat tinggal banyak buaya di dalamnya.

Buaya di Sungai-Sungai Kalimantan 

Berikut adalah beberapa spesies buaya yang dapat ditemukan di sungai-sungai di Kalimantan:

1. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

Buaya muara adalah spesies buaya terbesar dan paling umum dijumpai di Kalimantan. Mereka hidup baik di perairan air tawar maupun payau, termasuk di sungai-sungai besar seperti Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, Sungai Barito, dan lainnya.

2. Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii)

Buaya senyulong, juga dikenal sebagai buaya sungai atau buaya berjumbai, adalah spesies buaya yang hanya ditemukan di beberapa sungai di Kalimantan, termasuk Sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan beberapa sungai lainnya. Mereka memiliki penampilan yang unik dengan mulut yang panjang dan sempit.

3. Buaya Siam (Crocodylus siamensis)

Buaya yang hidup di sungai Kalimantan. (Foto: Ilustrasi)

Buaya siam, juga dikenal sebagai buaya air tawar Siam, dapat ditemukan di beberapa sungai di Kalimantan, terutama di sebagian kecil wilayah timur laut Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Sabah, Malaysia.

4. Buaya Buaya Asia Kecil (Crocodylus mindorensis)

Meskipun spesies ini umumnya ditemukan di Filipina, terdapat juga beberapa populasi buaya buaya Asia Kecil yang tersebar di beberapa sungai di Kalimantan, seperti di sekitar Tawau, Kalimantan Timur.

Penting untuk diingat bahwa interaksi dengan buaya harus dihindari dan pengetahuan serta aturan keamanan yang diberlakukan oleh otoritas setempat harus selalu diikuti ketika berada di daerah dengan populasi buaya yang signifikan.

Editor : Hikmatul Uyun