KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Mayoritas masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng merupakan petani sawit. Sebab karakter tanah di Bumi Marunting Baru Aji cocok untuk tanaman jenis tersebut. Alhasil tanaman jenis holtukultura seperti padi dan cabai minim ditekuni para petani.
Untuk mengembangkan tanaman holtikultura, Dinas Pertanian Kobar menggandeng perusahaan BUMN Pupuk Indonesia untuk memberikan bantuan pupuk Non Subsidi secara cuma cuma kepada petani demplot. Hal ini dilakukan supaya petani holtikultura di Kobar bisa semakin banyak dan ke depan bisa memenuhi kebutuhan akan padi dan cabai sendiri. Serta diharapkan ke depan petani di Kobar bisa Swasembada pangan dan hortikultura.
Dalam rangka pengembangan tanaman holtikultura di Kobar, Dinas Pertanian bersama Pupuk Indonesia mengundang sejumlah petani yang mewakili seluruh kecamatan dan seluruh PPL di Kabupaten Kotawaringin Barat. Pihak Pupuk Indonesia juga akan ikut dalam hal pendampingan demplot mulai dari pengolahan lahan, pengamatan dan hingga panen.
Bertempat di kantor Dinas Pertanian Kotawaringin Barat di Jalan Ahmad Yani Pangkalan Bun para petani diberi sosialisasi sekaligus diberikan bantuan pupuk nonsubsidi dari Pupuk Indonesia untuk membuat demplot padi dan cabai pada, Jumat, 21 September 2023.
“Alhamdulillah kami merasa terbantu berkat dukungan Pupuk Indonesia yang telah mensuport pengembangan petani holtikultura yang masih sangat minim di Kobar. Karena hampir mayoritas petani di sini ya berkebun sawit karena sangat menjanjikan. Padahal petani tanaman holtikultura juga sangat dibutuhkan di sebuah daerah,” ujar Sekretaris Dinas Pertanian Kobar, Haryo Prabowo disela sela acara, Jumat 22 September.
Ia berharap dengan adanya demplot padi dan cabe yang akan dibuat disembilan titik di seluruh kecamatan di Kobar bisa menjadi pencetus perkembangan tanaman padi dan cabai. “Selain itu pihak Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan mobil laboratorium untuk mengetes karakter tanah dilokasi demplot supaya benar benar bisa menghasilkan produktifitas tanaman yang diharapkan. Karena setiap wilayah di Kobar ini berbeda beda karakter, oleh karena itu dilakukan uji lab tanah sebelum penanaman sangat penting demi mengetahui kebutuhan tanah dan tanaman. Sehingga menghasilkan cabai dan padi yang berkualitas,” tambahnya.
Demplot merupakan suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan.
Di tempat yang sama, AE Pupuk Indonesia Wilayah Kalteng, M Fajar Ismail mengatakan, pihaknya ingin menguatkan produk Pupuk Indonesia di Kalteng terutama di wilayah Kobar. Untuk itu tercetuslah membuat dempot cabai dan padi ini. “Kita telah siapkan 1.360 kilogram pupuk nonsubdisi untuk membuat demplot bagi 4 petani padi dan 5 petani cabai. Per petani kita suport pupuk untuk luasan 0,25 hektare lahan,” kata Fajar.
Kemudian pihaknya juga menyiapkan mobil uji laboratorium untuk menguji karakter tanah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan organik dan unsur hara serta PH di lokasi rencana demplot. Supaya pada saat penanaman tanaman holtikultura dan tanaman pangan lebih mudah penanganannya dan bisa menghasilkan cabai dan padi dengan kualitas terbaik.
“Harapannya empat bulan ke depan kita bisa melihat hasilnya dan akan kita panen bersama. Dan ini kita lombakan, jika nanti ada demplot yang berhasil sempurna akan kita berikan hadiah,” pungkasnya.
Editor : Sigit Pamungkas