get app
inews
Aa Text
Read Next : Digelar Kalteng Bersholawat, Dishub Kobar Amankan Rute Lalu Lintas

Kotawaringin Barat Peringkat Kedua Terbanyak Kasus HIV/AIDS se-Kalteng

Kamis, 09 November 2023 | 04:56 WIB
header img
KPAD Kabupaten Kobar menyampaikan bahwa ada 387 penemuan kasus baru HIV-AIDS di Kalimantan Tengah pada tahun 2022./FOTO: ist

 

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melaporkan bahwa adanya peningkatan kasus HIV-AIDS dalam tiga tahun terakhir.  Bahkan saat ini Kobar masuk nomor dua terbanyak
kasus HIV/AIDS se Kalteng.

"Dalam tiga tahun ini sejak 2021 sampai bulan Juli 2023 secara kumulatif berjumlah 165 kasus," ujar Sekretaris  KPA Kotawaringin Barat, Aspan, Selasa, 7 November 2023.

KPAD Kabupaten Kobar menyampaikan bahwa ada 387 penemuan kasus baru HIV-AIDS di Kalimantan Tengah pada tahun 2022. 

Di mana Kabupaten Kotawaringin Barat masuk urutan kedua kabupaten yang terbanyak menemukan kasus baru yaitu sebanyak 98 kasus.

Kemudian, hasil kumulatif tersebut disebutkan bahwa sebanyak 93 kasus pada tahun 2021, ada 98 kasus di tahun 2022, dan 64 kasus sampai Oktober 2023 ini. 

Aspan mengungkapkan, penemuan kasus baru tersebut ditemukan dari salah satu kelompok yang berisiko yaitu Lelaki Seks Lelaki (LSL), yang mana sulit diterdeteksi kasusnya. 

"LSL ini susah mencari datanya dibanding kelompok resiko seperti Wanita Pekerja Seks (WPS), pelanggan, Ibu hamil dan pasangan dengan resiko tinggi.”

Ia menyampaikan, adanya kendala dan sekaligus tantangan yang masih dihadapi KPAD Kobar dalam mendeteksi serta menanggulangi kasus HIV-AIDS dari kelompok berisiko tersebut. 

Terlebih masih adanya stigma negatif terhadap perilaku seks yang menyimpang, dan penyakit seksual itu sendiri. 

Sehingga sangat berisiko terkena virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan bisa menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), kondisi di mana HIV pada stadium akhir yang mana kekebalan tubuh sangat melemah menyebabkan rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius lainnya.

"LSL ini komunitasnya kan tertutup sehingga menjadi sangat sulit mendapati data ataupun mendeteksi kasus HIV-AIDS dari kalangan mereka," ujar Aspan.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut