get app
inews
Aa Read Next : Ketua DPRD Kobar: Pejabat Administrator dan Pengawas yang Baru Dilantik Segera Adaptasi

Fasilitas Penunjang Pariwisata Desa Kubu Mangkrak Dikritik Anggota Dewan

Senin, 13 November 2023 | 16:22 WIB
header img
Tampak sejumlah anggota DPRD Kobar saat kunjungan ke Pantai Kubu Kecamatan Kumai./FOTO: dok

 

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id -Anggota DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Dicky Dzulkarnaen menyatakan banyak fasilitas penunjang pariwisata milik pemerintah daerah di Desa Kubu yang mangkrak. 

Padahal, dalam proses pembangunannya fasilitas tersebut membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

Ia menerangkan sejatinya persoalan ini sudah berulang kali disampaikan kepada dinas terkait namun hingga kini belum juga ada tindakan. 

Minimnya perawatan ditengarai menjadi penyebab fasilitas wisata milik Pemda itu nampak kumuh dan kotor.

“Di tahun-tahun kemarin banyak kita beri masukan, karena banyak sekali fasilitas pariwisata di Kubu yang mangkrak. Sudah dibangun tapi tidak dirawat akhirnya kotor dan keliatan kumuh,” ungkapnya, Senin 13 November 2023.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap rencana pengembangan fasilitas wisata di lokasi tersebut. Sebab, beberapa fasilitas dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

“DPRD mendorong pemerintah untuk mengevaluasi kembali pembangunan-pembangunan fasilitas penunjang pariwisata di Kubu,” tuturnya.

Sebelumnya, salah seorang warga mengeluhkan kondisi musala dan toilet di tempat wisata Kubu yang kotor. Warga juga menyatakan bahwa kondisi air tidak mengalir padahal untuk masuk ke dalam areal wisata dikenakan tarif Rp10 ribu.

“Kemarin Sabtu kami sekeluarga rekreasi ke pantai kubu pintu satu. Kalau gak salah pintu buaya. Itu ada bangunan mck wuih super kotor, mau sholat air tidak jalan dan WC dikunci,” ujarnya.

Warga juga mempertanyakan sistem pengelolaan tempat wisata itu. Pasalnya, kondisi bangunan terlihat megah tetapi tidak ada tanda-tanda perawatan. Ia juga mempertanyakan kinerja pengelola tempat wisata tersebut.

“Pertanyaannya, bangunan semegah mungkin pastinya mahal. Dikelola seperti itu, disia-sia kan seperti itu. Bagai mana pihak dinas pariwisata. Giliran masuk ditarik retribusi karcis, giliran kita parkir ditarik 10.000. Tanpa effort di pandu parkir atau gimana dan dimana tanggung jawab kalian,” tanya Abdurahmman Saad.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut