KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Jalan di Desa Sungai Rangit Jaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng rusak karena terkikis banjir. Oleh karena itu perlu mendapat penanganan segera karena bahu jalan yang rusak bisa membahayakan pengguna jalan.
“Ya kemarin di terjang banjir saat hujan deras, akhirnya bahu jalan terkikis air. Kami berharap segera diperbaiki supaya tidak membahayakan pengguna jalan,” ujar warga Desa Sungai Rangit Jaya, Nas kepada iNewsKobar.id.
Sementara itu, saat dimintai tanggapannya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Barat, Tuslam Amirudin meminta agar dinas terkait melakukan penanganan terhadap bahu jalan yang terkikis banjir.
"Jadi, pascahujan deras dan banjir melanda Kobar, kondisi jalan yang baru diaspal tersebut perlu mendapat penangan segera. Karena latrit sisi jalan tergerus, sehingga aspalnya menggantung, atau berongga. Kalau dibiarkan ini bisa ambrol dan jalan rusak, saya injak saja rapuh apalagi pakai mobil," kata Tuslam
Penanganan yang perlu dilakukan yakni, pembangunan bahu jalan. Jadi, perlu dilakukan penambahan latrit agar aspal yang baru selesai dibangun di tahun 2023 ini tidak rusak.
Ia menjelaskan, pembangunan atau pengaspalan jalan penghubung antardesa di Desa Sungai Rangit Jaya tersebut, merupakan menggunakan anggaran dana bagi hasil (DBH) sawit yang diterima Pemkab Kobar pada tahun 2023.
"Dana bagi hasil sawit ini, Kobar mendapat dana sebesar Rp28 miliar, salah satunya untuk membangun jalan di Sungai Rangit Jaya tersebut," ungkapnya.
Dari hasil monitoringnya, ada beberapa hal yang perlu evaluasi terkait pembangunan jalan tersebut. Seperti perlu dilakukan pembangunan bahu jalan. Kemudian aspalnya harus disiramkan sampai ke sisi, serta perhatikan kualitas tanah latrit atau timbunannya.
"Jadi, evaluasi terhadap pekerjaan itu sebenarnya, satu mungkin kemarin waktu pembangunan memang belum ada bahu jalan gitu, kemudian juga aspalnya hanya di atas tidak disiram sampai ke sisi. Kita tidak tau juga apakah kualitas latritnya kurang baik. Mengingat jalan tersebut juga digunakan lalu lintas kendaraan perusahaan.”
Editor : Sigit Pamungkas