get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Kobar Musnahkan Surat Suara Rusak dan Lebih Pilkada Serentak 2024 Disaksikan Forkominda

Jadi Pusat Penularan Penyakit Kelamin, Lokalisasi Simpang Kenawan Minta Ditutup

Jum'at, 26 Januari 2024 | 06:15 WIB
header img
Sejumlah emak emak di Desa Palih Baru, Kotawaringin Barat, Kalteng mendesak pemerintah menutup lokalisasi Simpang Kenawan yang berlokasi tak jauh dari desa./FOTO: dok

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Sejumlah emak emak di Desa Palih Baru, Kotawaringin Barat, Kalteng mendesak pemerintah menutup lokalisasi Simpang Kenawan yang berlokasi tak jauh dari desa. 

Sebab, aktivitas prostitusi itu sudah meresahkan warga setempat dan mengancam keharmonisan rumah tangga, bahkan tak sedikit berujung pada perceraian.

P seorang ibu muda di desa tersebut mengaku telah berpisah dengan suaminya lantaran pasangannya itu terserang penyakit menular seksual (PMS) usai singgah di lokalisasi tersebut. 

Kondisi yang sama juga dikeluhkan oleh kaum perempuan lain di desa setempat dan sekitarnya.

“Di sana itu kan sarang penyakit, kalo laki-laki terkena otomatis istrinya juga terkena. Saya juga sudah menjadi korbannya. Sebenarnya banyak yang jadi korban tapi mereka gak berani ngomong,” ujar P.

Ia menjelaskan, secara administratif lokalisasi Simpang Kenawan masuk wilayah Kabupaten Sukamara, tetapi karena berada persis jalan utama Ipuh Bangun Jaya menuju Nangabulik maka tak heran banyak dikunjungi pria hidung belang.

Ia menjelaskan, lokalisasi tersebut sudah beroperasi sejak lama, lebih dari 1 dekade. Lambatnya respons pemerintah maupun aparat menindaklanjuti keluhan terkait permasalahan sosial membuat bisnis esek-esek kian menjamur.

“Sebenarnya banyak (korban) tapi mereka memilih memendam rasa sakit hati. Saya berharap aparat bisa menutup lokasi itu karena jadi sarang penyebaran HIV/AIDS, Sipilis dan Herpes,” bebernya.

Warhga lainnya R mengaku bercerai dengan suaminya karena tertular penyakit kelamin. Dirinya mendesak lokalisasi segera ditutup, karena tak hanya menggoda bapak-bapak di desa, wanita tuna susila di Simpang Kenawan dituding kerap menggoda pelajar dan remaja.

“Harusnya ditutup aja soalnya di situ kan buat lewat anak-anak remaja sekolah. Rata-rata sekolahnya di Nangabulik, jadi harus lewat situ, apalagi anak muda kalo dipanggil-panggil seperti itu kan bisa mampir,” imbuh R.

Untuk itu, pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum di kabupaten Kobar, Lamandau dan Sukamara diharapkan selaing berkoordinasi memberantas penyakit masyarakat.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut