LAMANDAU, iNewsKobar.id - Masyakarat Lamandau Kalteng sering memasak rotan namun rotan yang dipasak bukanlah rotan tua yang sering digunakan untuk membuat kerajinan tangan , melainkan rotan muda.
Masakan tersebut bernama Umbut Rotan. Harus diakui rasa Umbut Rotan memang terbilang sedikit pahit. Namun sensasi gurih yang ikut membaur di dalamnya membuat makanan ini terasa nikmat di lidah.
Akan lebih sedap lagi, jika disantap bersama ikan bakar seperti ikan baung atau ikan patin juga dicocol sambal serai. Pasti lezat sekali bukan? Kini umbut rotan tersedia dalam bentuk kemasan, sehingga bisa dibawa sebagai oleh-oleh khas Lamandau.
Kemudian ada oleh oleg Buah Satar atau disebut juga buah Gandaria kaya akan serat sehingga sangat baik untuk kesehatan bahkan jika dikonsumsi setiap hari.
Rasanya manis bercampur kecut dan menyegarkan di mulut. Nah, jika anda ke Lamandau, maka singgahlah ke Pedesaan Batu Hambawang karena di sana terdapat banyak yang menjajakan Buah Satar yang segar-segar dan siap untuk dijadikan oleh-oleh.
Ada lagi, Tuak dari Lamandau merupakan minuman yang terbuat dari hasil fermentasi beras ketan Minuman ini adalah budaya turun temurun orang dayak. Mereka menganggapnya sebagai simbol kebersamaan Suku Dayak. Dimana apabila anda bersama-sama meminum Tuak dapat diartikan untuk mempererat persaudaraan.
Bagaimana dengan rasanya? Rasa tuak ada yang manis dan pedas. Untuk mendapatkan Tuak, cukup merogoh kocek sebesar Rp.15.000 per liter.
Berikutnya adalah Batik Lamandau Wajib banget, nih buat dibawa pulang. Dijamin membuat siapapun yang memakainya kelihatan semakin kece!
Oh, ya, sekedar informasi sampai sekarang sudah ada 9 motif Batik Lamandau yang didaftarkan sebagai hasil kekayaan interlektual atau dipatenkan.
Di antaranya adalah motif poti tiga anyaman, buah tabiku, pemucu robung, pemata punai, mata kail, kora becampung, karibang barunsu, bigi paria dan anyaman batang padi. Silahkan anda pilih sendiri sesuai selera.
Tebiku juga sering disebut sebagai kantong semar. Karena proses pemasakan makanan ini memang melibatkan tanaman yang sering dijumpai dihutan tersebut sebagai bahan utama atau pembungkusnya.
Nasi tebiku dibuat memakai beras biasa atau ketan. Cita rasanya sendiri berbeda dari Lamang. Ada bumbu khas yang disisipkan ke dalamnya, terlebih Tebiku kini mulai disajikan dengan inovasi yang beragam dari segi rasa sehingga tidak membuat bosan lidah. Tidak heran, jika Tebiku banyak diburu oleh para pelancong yang sedang menjajal keindahan Kabupaten Lamandau.
Editor : Sigit Pamungkas