get app
inews
Aa Text
Read Next : Antisipasi Bencana, BPBD Kobar Gelar Konsultasi Publik Strategi Penanggulangan Bencana

Pemkab Kobar Berkomitmen Majukan Desa/Kelurahan Menuju 100 Persen ODF

Sabtu, 09 November 2024 | 05:36 WIB
header img
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) kembali melaksanakan Aksi 7 dalam rangka pengukuran dan publikasi prevalensi stunting./FOTO: dok

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) kembali melaksanakan Aksi 7 dalam rangka pengukuran dan publikasi prevalensi stunting serta penandatanganan komitmen bagi desa/kelurahan yang belum mencapai 100% Open Defecation Free (ODF). 

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari persyaratan verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional Tahun 2025, di Aula Sangga Banua, Pemkab Kobar.

Sekretaris Daerah Rody Iskandar yang memimpin kegiatan tersebut menyampaikan, Aksi 7 ini merupakan bagian dari upaya konvergensi dalam penanganan stunting di Kobar.

Ia mengatakan, data prevalensi stunting kepada para pemangku kepentingan, termasuk pihak puskesmas, kepala desa, dan camat, dengan harapan seluruh elemen tersebut dapat bersinergi dalam pengentasan stunting di Kobar.

"Penanganan stunting ini harus komprehensif, bukan hanya berfokus pada anak yang sudah terdiagnosis stunting, tetapi juga kepada keluarga yang berisiko tinggi mengalami stunting," ujar Rody.

Kobar saat ini tercatat sebagai salah satu kabupaten dengan penanganan stunting terbaik di Provinsi Kalimantan Tengah.

Namun, Rody menekankan agar prestasi ini tidak membuat seluruh pihak terlena, melainkan semakin waspada untuk mencegah peningkatan kasus stunting.

"Kita patut bersyukur atas kerja keras tim penanganan stunting di Kobar yang telah berbuah hasil positif. Namun, perhatian kita harus lebih konsisten agar kasus stunting tetap terkendali.”

Rody mengungkapkan, terdapat tiga kecamatan yang menjadi prioritas utama dalam pencegahan stunting, yaitu Kecamatan Arut Utara, Kecamatan Arut Selatan, dan Kecamatan Kumai. Tiga wilayah ini memiliki jumlah keluarga yang berisiko stunting cukup tinggi.

"Keluarga yang berisiko ini harus kita fokuskan penanganannya agar tidak mengalami stunting. Di tiga kecamatan ini saja ada sekitar 1.400 keluarga yang tergolong berisiko," kata Rody.

Melalui kegiatan ini, Pemkab Kobar berharap setiap desa dan kelurahan dapat berkomitmen mencapai status 100 persen ODF sebagai syarat penting dalam verifikasi KKS tingkat nasional.

Komitmen ini tidak hanya mendukung kesehatan masyarakat tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas stunting di Kobar.

 

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut