get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur dan Kajati Baru Kalteng Sepakat Kawal Program Strategis Pembangunan

Ancam Gubernur Agustiar Soal Penertiban Truk ODOL, Gerakan Supir Jawa Timur Tuai Polemik di Kalteng

Senin, 21 Juli 2025 | 05:51 WIB
header img
Video GSJT mengancam akan memblokade sejumlah pelabuhan sebagai bentuk protes terhadap tindakan Gubernur Agustiar./FOTO: ist

PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Ancaman blokade pelabuhan oleh Gerakan Supir Jawa Timur (GSJT) menyulut polemik baru terkait kebijakan penertiban truk over dimension over loading (ODOL) yang gencara dilakukan Gubernur Kalimantan Tengah.

Hal ini dipicu oleh beredarnya video penindakan terhadap truk bermuatan kayu di wilayah Kalteng yang viral di media sosial.

GSJT mengancam akan memblokir pelabuhan penting di Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah sebagai bentuk protes terhadap tindakan tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Yulindra Dedy membantah bahwa penertiban dilakukan secara sepihak atau diskriminatif. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang diambil sejalan dengan arahan Korlantas Polri dan Menko Infrastruktur RI.

“Apa yang dilakukan Gubernur Kalteng adalah bentuk implementasi kebijakan nasional. Sasarannya adalah perusahaan besar yang membawa hasil sumber daya alam secara berlebihan dan melintasi jalan negara tanpa memperhatikan kekuatan jalan,” jelas Yulindra, Minggu (20/7/2025).

Yulindra menyatakan, truk pengangkut sembako dan barang kebutuhan pokok tidak pernah menjadi sasaran. Truk kosong pun tetap diperbolehkan melintas.

“Truk dalam video viral itu membawa kayu logging dan veneer, bukan logistik umum. Tidak ada truk sembako yang kami tindak,” tegasnya.

Ia menambahkan, Gubernur Agustiar Sabran bahkan menunjukkan kepedulian kepada para sopir. Dalam beberapa kasus, sopir tidak disanksi dan bahkan diberikan bantuan operasional, karena dianggap hanya menjalankan perintah perusahaan.

“Sopir adalah korban sistem. Justru perusahaan nakal yang harus ditindak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Yulindra menegaskan bahwa penertiban dilakukan adil, tanpa melihat asal truk. Baik dari Jawa, Kalimantan, maupun wilayah Kalteng sendiri, semua ditindak jika melanggar aturan ODOL.

“Ini bukan soal regionalisme, tapi soal kepatuhan terhadap hukum,” tegasnya.

Pihaknya juga mengkritik Pemerintah Pusat yang dinilai terlalu longgar dalam mengeluarkan izin usaha dan angkutan tanpa mempertimbangkan kondisi jalan di daerah. Refocusing anggaran juga dinilai memperparah minimnya perawatan infrastruktur.

“Kami minta dukungan penuh dari pusat dalam implementasi kebijakan ODOL. Jangan hanya bebankan ke daerah,” ucap Yulindra.

Di akhir pernyataannya, Yulindra mengajak masyarakat dan media untuk ikut mengawasi perusahaan-perusahaan besar yang kerap melanggar.

“Ini bukan sekadar penertiban. Ini tentang keadilan dan keselamatan bersama,” tutupnya

Sebelumnya, GSJT mengancam akan memblokade sejumlah pelabuhan sebagai bentuk protes terhadap tindakan Gubernur Agustiar. Ancaman tersebut disampaikan melalui video yang beredar luas di media sosial.

"Kami dari sopir Jawa Timur menyatakan sikap terkait tindakan Gubernur Kalteng yang telah

melakukan perbuatan diskriminasi terhadap pelaku logistik, terutama sopir-sopir dari luar Kalteng. Dengan melakukan tindakan tersebut, Gubernur telah melakukan diskriminasi terhadap kami," ujar perwakilan GSJT dalam video tersebut, dikutip Minggu, 20 Juli 2025.

Mereka juga menyinggung hasil audiensi yang disebut berlangsung pada tanggal 24 dua bulan

lalu, yang menurut mereka menyepakati tidak akan ada tindakan terhadap sopir logistik dengan muatan atau unit ODOL.

"Padahal jelas-jelas disampaikan, bahkan dalam hasil audiensi tanggal 24 bahwa tidak akan ada tindakan terhadap sopir logistik yang muatannya ODOL, unitnya ODOL, tidak ada tilang atau peringatan. Tetapi pihak Gubernur Kalteng dengan sengaja menghadang kami, melakukan diskriminasi terhadap kami." 

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut