get app
inews
Aa Text
Read Next : Potensi BBM di Kalteng Capai Rp 3 Triliun, Baru Tergarap Rp 1,2 Triliun

Banjir Mengintai, Karhutla Masih Mengancam: Kalteng Hadapi Dua Bencana Sekaligus

Selasa, 09 September 2025 | 05:42 WIB
header img
Heli Water Bombing Padamkan Karhutla di Kecamatan Mantangai Kapuas Kalteng./FOTO: ist

PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Hujan deras beberapa pekan terakhir mengguyur sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah. Bahkan, di sebagian daerah, banjir mulai muncul. Namun, curah hujan tidak serta merta menghapus ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Senin (8/9/2025) 

Menjelang 30 hari masa aktivasi pos lapangan (poslap) karhutla se-Kalimantan Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng menegaskan pentingnya menjaga kewaspadaan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Provinsi Kalteng, Alpius Patanan mengatakan, ancaman kebakaran masih ada, khususnya di kawasan rawan, berdasarkan pemetaan zona musim berada pada wilayah tenggara dan selatan Kalimantan Tengah, yang juga merupakan areal gambut.

“Personil di lapangan kami dorong untuk tetap siaga. Hujan memang sering turun, bahkan banjir melanda beberapa daerah, tapi karhutla tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Berdasarkan laporan harian per 7 September 2025, hanya terpantau satu titik hotspot tanpa kejadian karhutla maupun groundcheck. Tidak ada lahan terbakar pada periode tersebut. 

Namun, secara akumulasi sejak 1 Januari hingga 7 September 2025, jumlah hotspot di Kalteng telah mencapai 1.793 titik. Dari jumlah itu, tercatat 485 kali kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 720,81 hektar.

Untuk mengantisipasi potensi kebakaran, sebanyak 77 poslap penanggulangan karhutla telah diaktifkan di seluruh Kalimantan Tengah. Status siaga darurat juga ditetapkan melalui sejumlah keputusan kepala daerah. 

SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/288/2025 menetapkan status siaga darurat bencana karhutla mulai 29 Juli hingga 20 Oktober 2025.

Selain itu, sejumlah kabupaten turut menetapkan status serupa, yakni Kabupaten Sukamara (11 Juni–8 September 2025), Kotawaringin Timur (1 Agustus–29 Oktober 2025), dan Kotawaringin Barat (4 Agustus–4 November 2025).


Sementara itu, saat ditemui di ruang kerjanya, Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Ahmad Toyib,S.STP.,M.Si, menuturkan bahwa peningkatan kapasitas personel juga menjadi fokus. Latihan, simulasi, hingga pengarahan langsung oleh tim profesional rutin digelar.

“Kesiapsiagaan personel harus terus ditingkatkan. Bukan hanya menghadapi karhutla, tetapi juga kebakaran rumah warga yang akhir-akhir ini cukup sering terjadi,” katanya.

Toyib mengingatkan, masyarakat juga harus ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan. “Kami mengimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan kering atau membuang puntung rokok sembarangan. Waspada terhadap api, karena sedikit kelalaian bisa memicu bencana besar,” tambahnya.

Kondisi cuaca yang kerap berubah menimbulkan tantangan ganda. Hujan deras membantu meredam potensi titik api, tetapi di sisi lain juga menimbulkan ancaman banjir. Bagi BPBPK Kalteng, menjaga keseimbangan dalam penanganan bencana menjadi pekerjaan penting.

“Tetap siaga terhadap karhutla sembari mengantisipasi dampak cuaca ekstrem lainnya”, tutup Toyib.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut