Menilik Tradisi Festival Menghampar Wadai di Pangkalan Bun

Sigit Dzakwan Pamungkas
Warga Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat nampak antusias menghadiri Festival Mehampar Wadai ke-5 di Jalan Pra Kusumayudha Komplek Bukit Indra Kencana, Minggu, 29 Oktober 2023./FOTO: ist

 

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Warga Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat nampak antusias menghadiri Festival Mehampar Wadai ke-5 di Jalan Pra Kusumayudha Komplek Bukit Indra Kencana, Minggu, 29 Oktober 2023. 

 

Menghampar wadai berarti menyediakan kue bagi masyarakat yang merupakan tradisi kesultanan Kutaringin yang selalu digelar setiap tahunnya.

Mereka bahkan rela berdesakan demi memeriahkan festival tersebut. Festival ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kobar dan Perempuan adat Juriat Kutawaringin. 

Festival tersebut dihadiri Plh Sekda Kobar, Juni Gultom mewakili Pj Bupati Kobar, Budi Santosa. Ada sekitar ratusan masyarakat yang memadati area lokasi festival, mulai dari orang tua, dewasa, anak-anak hingga lansia. 

Salah satunya, nenek Minah bersama cucunya, Rara. Mereka mengaku datang lebih awal di acara tersebut.

Nenek Minah mengatakan, kedatangannya bersama Rara untuk memperkenalkan budaya tradisional Kabupaten Kobar kepada cucu kesayangannya.

"Ada banyak jenis wadai tradisional yang kita punya, sudah budaya turun menurun dari nenek moyang. Jadi, biar dia (cucunya) tahu kalau kita punya banyak wadai traditional," ungkapnya.

Wadai (kue) yang dimaksud seperti wadai Pare, Srikaya Labu, Ketupat Melayu, Bubur Jawau, Rengas, Lomang, Bubur Manggala, Joring, Putu Manggala dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Mardani mengatakan, ada 58 jenis wadai (kue) tradisional dengan masing-masing 100 pcs yang dihadirkan di festival tersebut.

Ia berharap, adanya festival ini bisa menjadi suatu ajaran kepada anak-anak dan generasi muda lainnya, bahwa kuliner tradisional Kobar perlu dijaga dan dilestarikan dengan baik.

"Wadai tradisional semakin langka ditemukan, di samping proses pembuatannya banyak orang yang tidak tahu dan pembuatnya sudah tiada, nah mudah-mudahan dengan adanya festival ini, bisa membangkitkan lagi wadai tradisionalnya dan perekonomian kampung perempuan adat.”

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network