KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Mengunjungi Tanjung Keluang di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng dijamin bakal memberikan sensasi berbeda dibanding sekedar berwisata menikmati keindahan pantai biasa.
Sensasinya sudah mulai terasa sejak melakukan perjalanan menuju Tanjung Keluang ini, bisa ditempuh melalui 2 (dua) jalur, yaitu darat dan laut.
Sensasi awal nan menyenangkan adalah menyeberang ke Tanjung Keluang melalui jalur laut dari Pantai Kubu. Wisatawan bisa naik perahu kelotok kecil dengan waktu tempuh sekitar 20 menit, atau dengan menggunakan speed boat yang hanya memakan waktu 7-10 menit dari bibir pantai Kubu.
Sepanjang perjalanan, wisatawan seolah dibuat decak kagum dengan aktivitas biota laut yang ada.
Tidak jarang kita akan menemui koloni ikan kecil yang melompat secara bersamaan. Selain itu juga terdapat ikan julung julung dengan ciri khas moncong runcing menyerupai jarum.
Konon, bagi wisatawan yang beruntung bahkan bisa menemui ikan lumba-lumba. Setelah tiba di dermaga Tanjung Keluang sensasi selanjutnya adalah pemandangan matahari terbit dan tenggelam yang bisa dinikmati di satu titik yang sama. Serasa berada di pulau pribadi yang tak berpenghuni, ditemani suara kicauan burung yang saling bersahutan.
Pada bagian tengah dari Tanjung Kelang yang berbentuk teluk ini, terdapat bangunan konservasi penyu sisik. Nah, disinilah tempat puluhan bahkan ratusan tukik (anak penyu) bergerak aktif didalam aquarium, seolah berontak ingin segera dilepaskan.
Menurut keterangan Rasyid, salah seorang petugas di Balai Konservasi Penyu tersebut, tukik atau anak penyu biasanya akan dilepas setelah 2 bulan pasca menetas. Melepas tukik ke laut lepas inilah yang menjadi salah satu aktivitas favorit para wisatawan. “Sementara selain melepas tukik, wisatawan juga bisa melihat sejumlah penyu yang dipelihara sebagai bagian dari bahan penelitian, yang rata-rata usia penyu itu saat ini adalah sekitar 7 tahun,” ujar Rasyid.
Uniknya lagi, keistimewaan perairan Tanjung Keluang ini bukan cuma tempat persinggahan penyu biasa seperti yang kita ketahui, melainkan penyu langka berjenis penyu bersisik (Eretmochelys imbricate) yang masuk kategori satwa langka dan dilindungi.
Dan bagi wisatawan yang berniat ingin menikmati keindahan Tanjung Keluang dengan melakukan kegiatan camping (berkemah) disanapun juga bisa.
Pagi harinya, wisatawan bisa menikmati sunrise sekaligus berjalan menyusuri pantai dengan pasir putihnya yang cantik tersebut.
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait