Kepala Barantin Apresiasi Inovasi PT ESTA Indonesia Dalam Industri Sarang Burung Walet

Sigit Dzakwan Pamungkas
Kepala Barantin Dr. Sahat Manaor Panggabean menyambut baik sistem budidaya rumah walet milik PT Esta Indonesia & PT Waleta Asia Jaya./FOTO; dok

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id -  Badan Karantina Indonesia (Barantin) memastikan persyaratan ekspor sarang burung walet (SBW) asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ke Tiongkok tetap terpenuhi. Dengan demikian penambahan kapasitas produksi Rumah Burung Walet milik peternak walet tetap memenuhi persyaratan dari GACC (General Administration of Customs of the People’s Republic of China).

Dalam kunjungan Kepala Barantin pada Hari Selasa, 27 Febuari kemarin, Dr. Sahat Manaor Panggabean menyambut baik sistem budidaya rumah walet milik PT Esta Indonesia & PT Waleta Asia Jaya ini. Hal tersebut mengindikasikan bahwa produktivitas dapat terus digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar global, khususnya pasar terbesar adalah Tiongkok.

PT Esta Indonesia dan PT Waleta Asia Jaya mengapresiasi pendampingan yang terus dilakukan oleh Barantin melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Tengah. “Kami berterima kasih Karantina Kalimantan Tengah dan Kantor Pusat Barantin yang mendampingi untuk dapat memenuhi persyaratan ekspor sarang burung walet,” ucap Djoko Hartanto Owner PT Waleta Asia Jaya. 

Sahat (Kepala Barantin) juga mengapresiasi dan mendukung PT Esta Indonesia dan PT Waleta Asia Jaya yang mengimplementasikan pemanfaatan teknologi informasi yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) bernama iONest dan Digiwalet hasil kerja sama dengan CV Nore Inovasi dalam mengelola rumah walet.

iONest merupakan teknologi informasi yang memanfaatkan iOT termasuk perangkat sensor dan kecerdasan buatan untuk memonitor kelayakan rumah walet serta perkembangan populasi atau produksi yang ada. Dengan memanfaatkan dan mengikuti teknologi iONest, semua rumah walet termasuk yang dimiliki kalangan UMKM dapat memproduksi sarang burung walet yang lebih berkualitas dan berlimpah.

Digiwalet merupakan aplikasi yang bertujuan untuk membantu proses jual beli sarang burung walet dan menstandarisasi bahan baku dengan bantuan kecerdasan buatan. Dengan Digiwalet, petani sarang burung walet dapat menjual bahan baku dengan mudah dan langsung ke pembeli. 

Digiwalet diharapkan dapat membantu petani sarang burung walet menjual bahan baku dengan harga yang lebih fair sehingga pelaku UMKM baik di kalangan petani maupun pencuci sarang burung walet dapat menjadi lebih sejahtera.

Berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi oleh banyak pelaku usaha budidaya sarang walet baik yang sudah dirintis sejak lama maupun yang baru berefek pada jumlah produksi yang meningkat seiring dengan perkembangan dan kebutuhan sarang burung walet secara global, sesuai dengan informasi yang disampaikan Sahat, 

“Dengan dibukanya kesempatan untuk penambahan kapasitas produksi rumah walet ini dari Tiongkok, menjadi peluang baik bagi pengusaha eksportir. Bahkan dapat menembus pasar lainnya. Arab Saudi sudah berminat untuk investasi industri walet. Ekosistem berjalan dengan baik, industri padat karya dan melibatkan UMKM sehingga perekonomian masyarakat terus berjalan,” pungkas Sahat.

Turut hadir mendampingi Plt. Deputi Bidang Karantina Hewan Wisnu Wasisa Putra beserta jajaran, dan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Tengah, Ahmad Mansuri Alfian.

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network