KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) meluncurkan drone monitoring system sebagai langkah intervensi teknologi dalam pemantauan operasional perkebunan kelapa sawit di wilayah konsesinya.
Direktur Astra Agro Widayanto menyampaikan, drone monitoring system merupakan integrasi fungsi drone yang dielaborasikan untuk membantu operasional perkebunan sekaligus pemantauan masalah yang terjadi di lapangan.
Ia menjelaskan, tiga fungsi utama sistem ini diantaranya fungsi operasional, fungsi agronomi, dan fungsi keamanan.
Pertama, fungsi operasional yang dimanfaatkan untuk melakukan pemantauan infrastruktur, pemetaan lahan pada wilayah penanaman kembali (replanting), dan tinjauan proses operasional perkebunan mulai dari perawatan hingga panen.
“Drone monitoring system ini didukung dengan sebuah ruangan atau control room menghimpun semua pemantauan, layaknya ruangan CCTV. Hal ini memudahkan management dalam mengakses pemantauan keadaan lapangan secara real time, sehingga mudah mengidentifikasi masalah serta mengambil keputusan secara cepat dan tepat,” kata Widayanto.
Kedua, lanjut dia, fungsi agronomi memanfaatkan drone sebagai alat untuk perawatan pada pembibitan, terutama pemupukan. Widayanto melanjutkan pemupukan menggunakan drone dapat membantu efisiensi waktu, tenaga serta biaya. Pasalnya, pemupukan yang memanfaatkan teknologi ini membantu secara presisi dosis pupuk serta waktu pengerjaan yang dibutuhkan.
Drone monitoring
Terakhir fungsi keamanan, Community Development Area Manager Astra Agro Kalimantan Tengah Febriansyah menyampaikan drone monitoring system menegaskan kembali komitmen perusahaan dalam menjaga ketertiban sosial dan kelestarian lingkungan.
“Melalui drone monitoring system, Astra agro meningkatkan pemantauan keselamatan pekerja dari potensi resiko kesehatan dan keselamatan kerja (K3), ancaman aktivitas ilegal seperti tindakan kriminal, serta deteksi titik panas/api (hot spot). Observasi ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian serta menjaga keselamatan pekerja dan lingkungan sekitar,” ujar Febriansyah.
Ia mengungkapkan, maraknya pencurian yang terjadi di konsesi perusahaan juga ikut mengancam keselamatan pekerja. Drone yang mampu menjangkau radius 30 km dari wilayah operasi ini dilengkapi video serta titik lokasi pemantauan, sehingga memudahkan perusahaan dalam mengambil tindakan.
“Observasi udara ini dikombinasikan dengan patroli lapangan oleh tim keamanan sehingga penanganan lebih efektif dan efisien. Adapun tindak lanjut penemuan tindakan illegal ataupun pencurian, kami serahkan ke pihak berwajib. Ini sebagai upaya perusahaan dalam mendukung pemerintah dalam penegakan hukum,” tutupnya.
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait
