Fadhli pun menyebut dua isu yang saat ini menjadi perhatian masyarakat Banjarbaru. Pertama, dinasti politik dan yang kedua adalah figur bersih dari korupsi.
Merujuk survei Trust Indonesia, sebanyak 66,5 persen responden enggan memilih calon walikota dan wakil walikota yang terindikasi menjadi bagian dari dinasti politik. Sementara sekitar 87,3 persen responden tidak akan memilih calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru yang terindikasi pernah melakukan korupsi.
“Tidak main-main, (berdasar survei) masyarakat Banjarbaru tidak mentolerir dinasti politik dan perilaku korupsi. Karena itulah, boleh jadi keunggulan pasangan Lisa-Wartono ini juga dipengaruhi oleh isu dinasti politik dan korupsi yang memang jadi perhatian publik di Banjarbaru. Lisa-Wartono dianggap tidak mewakili dinasti politik dan bersih dari potensi perilaku koruptif,” tutur dia.
Sebagai informasi, survei Trust Indonesia kali ini berlangsung selama 24-26 September 2024 di seluruh kecamatan Banjarbaru. Dengan menggunakan metode multistage sampling dan tingkat kesalahan (margin of error) sebesar 1,99 persen, survei melibatkan 2.400 responden. Tak ayal, tingkat kepercayaan survei ini diyakini berada pada level 95 persen atau memiliki akurasi yang sangat tinggi.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait