KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Dalam upaya meningkatkan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) mengadakan kegiatan "Asistensi Penyusunan Pohon Kinerja".
Acara ini berlangsung di Hotel Mercure Pangkalan Bun, selama dua hari, 22-23 Oktober 2024.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), yaitu Firmansyah, Willy Rifokto Kesuma Dharmawan, dan Anesia Ribka.
Peserta yang hadir adalah Kepala Perangkat Daerah, didampingi oleh sekretaris atau pejabat fungsional perencana dan kasubag perencanaan.
Kepala Bappedalitbang, Juni Gultom, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan asistensi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para peserta tentang pohon kinerja sebagai alat penting dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan perangkat daerah.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan arahan yang jelas agar perencanaan daerah semakin terarah dan akuntabel," ujarnya.
Juni juga mengungkapkan bahwa perjalanan untuk mendatangkan narasumber dari KemenPAN-RB ini merupakan hasil pembelajaran dari beberapa daerah yang sudah berhasil dalam penerapan SAKIP.
"Kami belajar dari Pemerintah Kota Surabaya, Kabupaten Temanggung, dan juga Bogor. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang perencanaan pembangunan," tambahnya.
Firmansyah, salah satu narasumber dari KemenPAN-RB, menjelaskan pentingnya menyusun pohon kinerja sebelum membuat dokumen perencanaan.
"Pohon kinerja bukanlah dokumen perencanaan, tetapi merupakan dasar penting yang harus ada sebelum menyusun RPJMD, Renstra, hingga RKPD," jelasnya.
Firmansyah juga menyoroti bahwa dalam evaluasi SAKIP, sering kali ditemukan ketidakselarasan antara tujuan, program, dan kegiatan.
"Kami sering menemukan ketidakselarasan antara tujuan dan program, serta indikator program yang tidak mendukung tujuan yang ingin dicapai," katanya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa perencanaan di banyak instansi belum sepenuhnya akuntabel.
"Dengan pohon kinerja, kita dapat memastikan bahwa semua kegiatan, subkegiatan, hingga anggaran yang dikeluarkan sudah tepat dan mendukung tujuan yang ditetapkan," lanjut Firmansyah.
Selain itu, Firmansyah menekankan bahwa pohon kinerja juga mempermudah monitoring terhadap pelaksanaan program.
"Dengan adanya pohon kinerja, kita bisa memantau lebih mudah apakah program sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan," ujarnya.
Juni Gultom berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius.
"Kami berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga bisa diimplementasikan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat," tutupny
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait