KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) semakin serius dalam upaya penanganan stunting dengan fokus utama pada tiga kecamatan yang memiliki potensi risiko stunting tinggi, yaitu Kecamatan Arut Utara, Arut Selatan, dan Kumai.
Langkah strategis ini diambil dengan harapan dapat menekan prevalensi stunting di wilayah tersebut dan mening katkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Barat, Rody Iskandar, fokus pada ketiga kecamatan ini tidak hanya tertuju pada anak-anak yang sudah terindikasi stunting, tetapi juga mencakup keluarga yang berisiko tinggi.
"Penanganan kita harus komprehensif, bukan hanya untuk anak-anak yang sudah stunting, tetapi juga bagi keluarga yang berisiko agar mereka tidak jatuh ke kondisi stunting," ujarnya.
Rody menegaskan, Pemkab Kobar sedang mengembangkan pendekatan yang lebih holistik dalam menangani masalah ini. "Kami tidak ingin hanya
memperbaiki situasi yang sudah terjadi, tetapi juga mencegah agar lebih banyak keluarga tidak terjerumus ke dalam kondisi risiko stunting. Dengan pendekatan yang menyeluruh, kami optimis bisa mengurangi prevalensi stunting secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.”
Langkah-langkah yang diambil mencakup pemberian edukasi kepada masyarakat tentang gizi, peningkatan akses ke layanan kesehatan ibu dan anak, serta pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.
Rody menjelaskan, masalah stunting ini kompleks, karena berakar pada berbagai faktor, mulai dari kurangnya asupan gizi pada masa kehamilan, minimnya akses terhadap pangan yang bernutrisi, hingga kondisi ekonomi keluarga.
Bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk instansi kesehatan, pendidikan, dan organisasi masyarakat, Pemkab Kobar berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting di wilayah-wilayah tersebut.
Selain intervensi langsung, pihak pemerintah juga aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih paham akan pentingnya gizi yang cukup untuk anak-anak mereka.
“Kami juga melibatkan kader-kader kesehatan di tingkat desa untuk memastikan informasi ini dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang terpencil dan sulit diakses.”
Stunting bukan hanya sekedar masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan anak-anak dan generasi mendatang.
"Kita ingin anak-anak kita bisa tumbuh dengan sehat dan optimal. Mereka adalah masa depan daerah ini, dan mereka layak untuk mendapatkan hak-haknya sejak dini, termasuk hak atas gizi dan kesehatan.”
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait