Baru 67 Ribu Hektare Siap, Kalteng Dikejar Waktu Capai Target 85 Ribu Hektare

Ade Sata
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengebut ambisius untuk mencetak lahan sawah baru seluas 85.000 hektare pada tahun 2025./FOTO: ist

PALANGKA RAYA, iNewsKobar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengebut ambisius untuk mencetak lahan sawah baru seluas 85.000 hektare pada tahun 2025.

Program ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Namun hingga pertengahan Juli 2025, capaian program ini belum sepenuhnya menggembirakan. Berdasarkan data terakhir, baru 67.149 hektare lahan sawah yang berhasil masuk tahap kontrak kerja.

Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyampaikan, pemerintah provinsi akan terus mengejar target ini secara maksimal karena waktu tanam semakin mepet.

“Targetnya 85.000 hektare, dan capaian itu terus kita kejar. Harus ada batas waktu karena kita juga mengejar masa tanamnya,” ujar Edy Kamis 17 Juli 2025.

Data Tak Sinkron dan Alat Berat Minim Jadi Penghambat

Menurut Edy, salah satu kendala utama di lapangan adalah ketidaksesuaian data SID (Survei Investigasi dan Desain) dengan kondisi aktual.

Banyak lokasi yang dalam data tertulis memiliki potensi 1.000 hektare, namun realisasinya di lapangan hanya sekitar 500 hektare karena sisanya masih berupa tanam tumbuh milik masyarakat.

“Misalnya dalam SID disebutkan ada 1.000 hektare, tapi setelah dicek ke lapangan hanya ada 500 hektare. Sisanya belum bisa digarap,” terangnya.

Tak hanya itu, kekurangan alat berat yang seharusnya disediakan oleh kontraktor juga memperlambat proses. Beberapa kontraktor tidak memenuhi komitmen dalam kontrak, sehingga pekerjaan baru sebatas land clearing dan leveling, belum sampai menghasilkan lahan siap tanam.

Langkah Pemerintah: Evaluasi Rutin dan Tiga Kategori Perusahaan

Pemerintah Provinsi Kalteng pun telah menyusun strategi evaluasi yang dilakukan secara berkala setiap bulan. Evaluasi ini dibagi menjadi tiga kategori:

  1. Perusahaan prioritas 
  2. Perusahaan dengan kontrak hampir habis 
  3. Perusahaan dengan sisa waktu pelaksanaan panjang 

Hasil evaluasi akan dilaporkan ke pemerintah provinsi dan pusat sebagai dasar pengambilan keputusan lanjutan.

Cetak Sawah adalah Investasi Jangka Panjang

Wagub Edy menekankan bahwa program cetak sawah ini bukan hanya untuk Kalteng semata, melainkan memiliki peran vital dalam mendukung swasembada pangan nasional.

“Ini investasi jangka panjang. Kita butuh sinergi antara kebijakan, teknologi, dan kesiapan lapangan,” ujarnya.

Sejumlah kabupaten yang sudah menyelesaikan tahap SID antara lain:

  • Kapuas 
  • Pulang Pisau 
  • Barito Utara 
  • Seruyan 
  • Kotawaringin Timur 
  • Lamandau 

Harapan di Tengah Tantangan

Meski berbagai hambatan teknis menghadang, optimisme tetap dijaga. Program ini menyimpan harapan besar bagi masa depan pertanian Indonesia.

Jika terealisasi sesuai target, Kalimantan Tengah bisa menjadi lumbung pangan baru yang menopang kebutuhan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Dengan waktu tanam yang terus berjalan, tantangan terbesar kini adalah bagaimana mempercepat proses sambil memastikan kualitas pekerjaan tetap terjaga.

Semua pihak dari pusat, provinsi, hingga daerah dituntut untuk bergerak cepat, sinkron, dan adaptif terhadap dinamika di lapangan.

 

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network