PONTIANAK, iNews.id - Penjualan daging sapi dan kambing di Pontianak terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK). Sejumlah pengusaha daging mengaku penjualan turun hingga 50 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha dan Peternak Sapi dan Kambing, Munaji mengatakan, pada hari biasa para pengusaha bisa menjual 40-50 ekor sapi dan kambing. Setelah merebaknya isu PMK, minat masyarakat membeli daging terus menurun.
"Hal ini diduga karena dua faktor. Pertama karena setelah hari raya Idul Fitri masyarakat banyak pengeluaran jadi belum membeli daging. Kedua karena isu PMK yang beredar masih simpang siur," kata Munaji di Pontianak, Jumat (20/5/2022).
Munaji menjelaskan, harga daging sapi segar di pasaran masih stabil di kisaran Rp135.000 hingga Rp140.000 per kilogram. Kasus PMK membuat persediaan daging sapi dan kambing menurun.
"Saya harap masyarakat untuk tidak panik mendengar isu kasus PMK yang terjadi di Indonesia karena wabah tersebut tidak menjangkiti manusia," ujarnya.
Sebelumnya Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan belum ada sapi yang terjangkit PMK. Pemkot Pontianak memeriksa 13 sapi di empat kecamatan dan tidak menemukan sapi terjangkit PMK.
"Dari uji sampel tersebut belum ditemukan kasus positif penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sapi yang ada di Pontianak," kata Edi.
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait