Kondisi Pilot yang Disandera KKB Sehat, Ancaman Pembunuhan Hanya Mencari Sensasi

JAYAPURA, iNewsKobar.id - Kepala Operasi Damai Cartenz Kombespol Faizal Ramadhani menyampaikan jika kondisi pilot Susi Air dipastikan sehat. Menurutnya ancaman pembunuhan terhadap pilot tersebut hanya mencari sensasi.

Faizal mengatakan, ancaman pembunuhan pilot susi air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga saat ini hanyalah ancaman dari KKB lain yang bukan bagian dari kelompok KKB Egianus Kogoya.

“Kelompok yang ada di Papua terdiri dari berbagai macam kelompok dan bukan satu kelompok saja,” kaya dia.

Dia menjelaskan, yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan pilot Susi Air bukan dari kelompok Egianus Kogoya melainkan dari kelompok Jefry Pagawak dan yang mengapload ultimatum ancaman pembunuhan pilot Susi Air tersebut justru dari kelompok yang lain lagi dengan menggunakan akun atas nama NT. Di mana NT merupakan kelompok dari Intan Jaya.

Menurutnya, ada beberapa KKB yang dimungkinkan mencari momentum dari kasus penyanderaan pilot Susi Air ini sehingga menyampaikan berita-berita yang sesungguhnya secara kelompok sudah tidak dapat dipercaya.

Dia melanjutkan, Jefry Pagawak yang memberikan ultimatum ancaman pembunuhan pilot Susi Air bertempat tinggal di negara Papua New Guinea (PNG) dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri, dalam hal ini Satgas Operasi Damai Cartenz.

Dengan demikian, apabila yang bersangkutan ada dalam pantauan Polri, akan dilakukan tindakan penegakan hokum. Sementara akun yang mengapload ultimatum tersebut setahun yang lalu pernah ditangkap dan baru bebas beberapa bulan lalu.

Faizal menegaskan, dari hasil penyelidikan, dipastikan kondisi pilot Susi Air hingga 2 Juli 2023 dalam keadaan sehat dan harapanya kondisi pilot masih terus terjaga.

Hingga sekarang, proses negosiasi yang diinisiasi oleh Kapolda Papua dan Pangdam 17 Cenderawasih bersama dengan stakeholder lainnya, baik pihak gereja maupun pemerintah daerah memang sudah berjalan, namun masih dalam konteks yang masih berkembang.

Editor : Sigit Pamungkas