KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Suhu politik di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng mulai memanas. Manuver politik tak terduga terjadi dimasa pendaftaran. Kader PDIP yang juga Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah yang digadang gadang akan diusung DPP PDIP menjadi bakal calon bupati (bacabup) Kobar justru harus gigit jari.
Rekomendasi B1KWK PDIP justru diberikan kepada bacabup Nurhidayah dan Suyanto yang sebelumnya hanya didukung Partai Golkar, Nasdem dan Perindo. Otomatis kini pasangan Nurhidayah dan Suyanto bertambah pengusung menjadi empat partai.
Saat dikomfirmasi terkait masalah ini, Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah memutuskan untuk mundur dari kepengurusan DPC PDIP Kobar. Sebab aspirasi kader di daerah tak dipedulikan oleh DPP PDIP. “Bukan Sikap Banteng Sejati Mau Diikat di Bawah Pohon Beringin,” ujar singkat mantan Wakil Bupati Kobar Periode 2017-2022 Ahmadi Riansyah kepada iNewsKobar.id melalui pesan singkat Whatsapp.
Sebelummya, seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Kotawaringin Barat (Kobar) mengundurkan diri secara masal, Rabu 28 Agustus 2024 malam.
Video pengunduran diposting di akun Facebook DPC PDI Perjuangan Kotawaringin Barat pada pukul 21.30 WIB. Dalam video berdurasi 3 menit 42 detik itu, Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah merasa kecewa terkait keputusan DPP PDIP yang mengusung calon lain bukan kader PDIP. Padahal seharusnya PDIP bisa mengusung kadernya sendiri tanpa harus berkoalisi karena kursi di Legislatif sudah melebihi 20%.
“Sehubungan dengan surat keputusan dari DPP PDIP terhadap calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP yang diberikan kepada bacalon Nurhidayah dan Suyanto yang bukan kader PDIP, dengan ini kami menyatakan sikap yang pertama menyatakan kekecewaan kami dan menyesalkan atas keputusan tersebut,” ujar Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah didampingi pengurus DPC dan pengurus PAC di dalam video tersebut.
Ia melanjutkan, di mana pihaknya meyakini Ibu Megawati dalam mengambil keputusan tersebut hanya mendengarkan informasi sepihak dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kalteng yang selama ini tidak melibatkan pengurus DPC PDIP Kobar.
“Untuk diketahui pada tahun 2024 pemilu pertama yang dimenangkan PDIP Kobar hingga meraih 7 kursi di Legislatif yang sebelumnya hanya 6 kursi, yang seharusanya mampu mengusung sendiri kadernya dalam Pilkada Kobar. Namun kami kecewa di mana kemenangan yang telah kami rebut justru yang diusul dan diusung bukan kader dari PDIP.”
Ahmadi melanjutkan, maka untuk itu pada malam ini, 28 Agustus 2024, seluruh pengurus DPC, pengurus PAC di 6 kecamatan se Kobar dan sejumlah pengurus ranting mengundurkan diri dari kepengurusan PDIP.
“Kami Pamit, kami berkeyakinan rekomendasi pilbup 2024 bukan nafas dari PDI PERJUANGAN...Merdeka!!!.”
Editor : Sigit Pamungkas