Pengakuan Hutan Adat, Menteri LHK Kunjungi Desa Kinipan, Lamandau

LAMANDAU, iNewsKobar.id - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar berkunjung ke Desa Kinipan, Kecamatan Batang Kawa, Kabupaten Lamandau, Kalteng, Sabtu 7 September 2024.

Atas kedatangan Menteri LHK, Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Said Salim bersama Forkopimda dan Sekretaris Daerah menyambut sekaligus mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) tersebut.Menteri LHK datang bersama pengusaha sukses asal Amerika,

Bezos Earth Fund. Hal ini dalam rangka untuk kemajuan perhutanan sosial, khususnya dalam pengakuan hukum atas hutan adat.

Saat berdialog dengan masyarakat, Menteri Siti Nurbaya mengaku sudah sejak 2018 menganalisa dan mengikuti perkembangan Desa Kinipan.

"Saya senang hari ini bisa bersama-sama di Kinipan. Saya datang ke sinj mengajak Bezos Earth Fund untuk mempelajari cara-cara menyelesaikan, cara-cara memperoleh hak masyarakat adat, hak adat dari penggunaan- penggunaan yang lain", kata Menteri LHK.

Diketahui, Bezos Earth Fund merupakan founder yayasan lembaga internasional yang memberikan perhatian kepada urusan-urusan masyarakat, termasuk masyarakat adat. “Kita sudah bisa memberikan contoh jalan keluar persoalan-persoalan tentang pemanfaatan hutan untuk keperluan masyarakat adat. Ini mash berkembang, di Indonesia sudah terselesaikan 265 ribu hektar, dan sedang dalam penyelesaian kira-kira 1,1 juta. Dengan dukungan dan perhatian kerjasama internasional kita bisa lebih mengembangkannya lagi.”

Sementara itu, Pj Bupati Said Salim menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menteri LHK ke kabupaten Lamandau. 

Ia  berharap dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai program-program strategis yang dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup pengelolaan hutan yang  berkelanjutan serta mitigasi terhadap dampak perubahan iklim.

"Dukungan pemerintah pusat khususnya dari Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan sangat kami harapkan dalam mewujudkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Editor : Sigit Pamungkas