KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Barat, Kris Budi Hastuti menegaskan distribusi pupuk bersubsidi di wilayahnya telah diatur dengan ketat dan dijamin bebas dari kebocoran serta tepat sasaran.
Pernyataan ini disampaikannya usai kegiatan Apel Launching program Bhatani (Bhayangkara Teman Petani) yang digelar di Polres Kotawaringin Barat pada Selasa 12 November 2024.
Menurutnya, distribusi pupuk bersubsidi dilakukan berdasarkan sistem yang telah terdata dengan baik melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk memastikan bahwa kebutuhan pupuk petani sesuai dengan data yang akurat, sehingga penyaluran tepat sasaran.
“Kami menjamin tidak ada kebocoran dalam distribusi pupuk bersubsidi ini karena penebusannya harus menggunakan kartu khusus,” tegasnya.
Ia menjelaskan alokasi pupuk bersubsidi di Kotawaringin Barat hanya diperuntukkan bagi komoditas tertentu sesuai aturan yang berlaku.
“Untuk komoditas pangan, seperti padi, jagung, dan kedelai, memang ada jatah pupuk bersubsidi. Namun, di Kotawaringin Barat, kita tidak memiliki tanaman kedelai yang terdata.”
Selain itu, ia juga menyebut bahwa untuk komoditas hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan bawang putih, pupuk bersubsidi hanya diberikan kepada cabai dan bawang merah karena bawang putih tidak dibudidayakan di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Kris menambahkan bahwa komoditas perkebunan seperti kakao, kopi, dan tebu juga masuk dalam daftar penerima subsidi, namun Kotawaringin Barat tidak memiliki data komoditas tersebut sehingga tidak menerima alokasi untuk perkebunan.
“Pupuk bersubsidi ini benar-benar kita sesuaikan dengan komoditas yang dibudidayakan oleh petani di Kotawaringin Barat. Data yang masuk sudah tersistem dalam aplikasi, jadi ini memudahkan pengawasan serta mencegah kebocoran,” ujarnya.
Editor : Sigit Pamungkas