Kuasa Hukum RS: Tersangka Meminta Penundaan Pemanggilan untuk PerIksa Kesehatan

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Melalui kuasa hukum, RS tersangka Pengelolan Pabrik Tepung Ikan, yakni Mantan Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (Kanlas) Kotawaringin Barat meminta kepada Kejari Kobar untuk menunda pemanggilan.
“Penundaan pemanggilan terhadap tsk tersebut untuk beberapa hari kedepannya. Adapun alasan Penundaan Panggilan dimaksud adalah untuk diberi waktu Pemeriksaan Kesehatan tsk dan juga untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan serta persiapan kelengkapan untuk menghadiri Panggilan dimaksud. Demikian kami sampaikan, atas pehatiaan dan kesediaanya diucapkan terima kasih,” ujar Kuasa Hukum RS, Tonny Pandiangan melalui surat yang disampaikan ke Kejari Kobar.
Kemudian Tonny menyampaikan, dirinya bertindak untuk dan atas nama : Ir. Rusliansyah, M.Si, status : Tersangka. Berdasarkan Surat Penetapan Tersangka, Nomor : B-1/0.2.14/F.2/02/2025, tanggal 18 Pebruari 2025, yang diduga melanggar Pasal 12 ayat (e) U Nomor : 31, Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor : 20, tahun 2001, sesuai Surat Kuasa Khusus, tertanggal; 19 Pebruari 2025;
Dengan memperhatikan Surat Panggilan Tersangka, Nomor : B-027/0.2.14/Fd.2/02/2025, tanggal 18 Pebruari 2025. Pihaknya menyatakan kliennya akan kooperatif.
Tersangka Pengelolan Pabrik Tepung Ikan, yakni Mantan Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (Kanlas) Kotawaringin Barat RS diduga sudah kabur dari rumahnya.
Padahal berdasarkan panggilan dari pihak Kejaksaan Kobar, hari ini Jumat 21 Febuari 2025, RS seharusnya sudah berada di kejaksaaan sebagai tersangka.
“Hingga hari ini tersangka RS tak memenuhi panggilan kami. Kemarin kami sudah didatangi ke rumahnya di Jalan Mangga tidak ada. Infonya beliau sudah tidak ada di Kobar,” ujar Kepala Seksi (Kasie) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Kobar, Yusar saat dikonfirmasi iNews, Jumat pagi.
Ia mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan pemanggilan kedua yang dijadwakan pada Rabu 26 Febuari 2025. “Apabila tidak hadir lagi, kami akan melakukan upaya paksa.”
Penelusuran iNews, rumah tersangka RS di Jalan Mangga, Keurahan Madurejo, Pangkalan Bun terlihat sepi. Tak ada aktivitas di rumah yang ber cat putih biru. Tak ada perabot rumah yang terlihat di sekitar rumah. Mobil dan motor juga tak tampak di area garasi rumah.
“Rumah Pak RS sudah sepi sekitar satu pekan yang lalu. Kata orang malah rumahnya itu sudah dijual. Kendaraan dan perabot rumah juga dijual. Saya tidak tahu pak RS ke mana,” ujar warga di sekitar rumah tersangka yang dibincangi iNews.
Editor : Sigit Pamungkas