Sopir Travel Klarifikasi: Berdebat dengan Korban Suhendra Itu Video Lima Bulan Silam

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Setelah beritanya viral terkait dugaan meminta sejumlah uang kepada korban Suhendra, sopir travel atas nama Egy akhirnya angkat bicara.
Egy menghubungi iNewsKobar.id melalui chat di Facebook dan memberikan klarifikasinya pada Selasa 29 Juli 2025 sekira pukul 20.00 WIB.
“Assalamu alaikum wr wb, saya ingin klarifikasi kronologis yang sebenarnya terjadi dipostingan Suhendra. Kejadian video itu sekitar 5 bulan yang lalu sehabis lebaran idul fitri. Pada saat itu ada sopir truk yang mau mengangkut penumpang kapal di Pelabuhan Panglima Utar Kumai sekitar 18 orang,” ujar Egy mengklarifikasi.
Ia menjelaskan, saat itu sejumlah supir trevel asal Kumai mengetahuinya dan sopir truk itu diajak oleh sopir travel untuk bernegosiasi agar penumpangnya dilangsir.
“Setelah itu supir truknya bilang, saya cuma disuruh jemput. Tergantung yang nyuruh mau atau tidaknya. Lalu sopir truk itu menelepon yang punya penumpang yang datang adalah Suhendra.”
Dirinya kemudian menyampaikan ke Suhendra penumpangnya harus mau ikut travel Kumai untuk dilangsir. Sebab saat itu Suhendra menggunakan truk untuk membawa penumpanngnya.
“Kami saadar bukan wewenang kami masalah bisa atau tidak bisa angkut orang pakai truk, karena itu wewenang dari Dinas Perhubungan. Tapi apakah salah sebagai putra daerah Kumai meminta untuk berbagi penumpangnya?.”
Egy hanya ingin penumpang tersebut dilangsir bukan mau memalak. “Biar kami dapat sedikit rezeki, kami mau bekerja bukan meminta, bukan malak, soalnya penumpang yang turun dari Pelabuhan Kumai mayoritas dijemput dari luar.
“Kami hanya bisa menonton di tempat kami sendiri, apakah salah kami mengajak sopir dari luar untuk berbagi sedikit rezeki dengan kami. Kalau saya pribadi di video itu meminta uang apalagi memeras maaf beribu maaf itu tidak benar,” pungkasnya.
Sebelumnya, korban Suhendra adalah warga Mendawai Pangkalan Bun yang akan menjemput rombongan kuli bangunan. Menurut korban, kejadian ini memang sudah sekitar 4-5 bulan lalu. Namun karena pas dengan momen yang kini viral dengan korban Jack Tamon maka kembali diangkat.
“Jemput tukang kami sendiri dari Jawa diharuskan naik travel mereka sama seperti dengan kasus @Jack toman dan dulu pernah terjadi juga dengan melibatkan oknum aparat di Kumai. Jika ada pihak yang tidak terima masih ada rekaman percakapan saya dengan aparat tersebut yang mengaku sebagai pembina koperasi mereka,” ujar Suhen Dra kepada iNews, Minggu, 27 Juli 2025.
Ia pun berani tanggung jawab dengan postingannya di FB karena ada bukti rekaman video. “Rekaman percakapan dengan aparat di Kumai. Saya ini korban berkali kali perihal pemaksaan penumpang atau jika tidak mau diminta bayar uang mulai Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.”
Dalam rekaman video yang diposting akun FB @Suhendra, ia terlihat akan membawa sejumlah kuli bangunan menuju Pangkalan Bun usai tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai. “Ada sekitar 3-5 orang premannya meminta uang ke saya. Bahkan saya sempat mau dipukul. Saya berharap pihak terkait segera memberantas premanisme di pelabuhan."
Video berdurasi 2 menit 47 detik yang diposting tampak sejumlah preman meminta uang ke Suhendra. Namun korban tak mau memberikan uang dan preman mulai melakukan kekerasan.
Editor : Sigit Pamungkas