KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Mahalnya harga tiket pesawat dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng tujuan Jakarta, Semarang dan Surabaya dikeluhkan masyarakat. Pascapandemi COVID19 harga tiket meningkat tajam jika dibanding sebelumnya.
Masyarakat medesak pemerintah daerah untuk memperbanyak inovasi untuk menyelesaikan persoalan tiket pesawat yang kian mahal.
“Harga tiket pesawat dari maupun ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun sangat memprihatinkan sekali, masalahnya tiket pesawat sekarang melambung tinggi, dan masyarakat kita mulai menjerit. Sebab calon penumpang mulai dari para pedagang, mahasiswa dan lain-lain mengeluhkan hal ini,” ujar seorang mahasiswa yang berkuliah di Semarang, Rayyan kepada iNewsKobar.id.
Rata rata harga Rp1 juta ke atas, bahkan saat tanggal merah mencapai Rp1,8 juta ke sejumlah tujuan di Pulau Jawa. “Sekarang susah nyari harga Rp700 ribu - Rp900 ribu. Rata rata Rp1 juta ke atas. Ini luar biasa cukup membebani kita.”
Untuk mengatur regulasi harga tiket pesawat yang kian mahal, iNewKobar mencoba menghubungi Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman. Ia menilai pemerintah daerah Kobar masih lemah dalam mengatasi masalah harga tiket pesawat yang melambung tinggi.
Ia mendesak pemerintah daerah Kobar harus segera mengambil langkah cepat, dan harus ada inovasi. Sebab jika hanya menunggu perihal surat yang di layangkan pemerintah daerah kepada Kementrian Perhubungan tidak cukup, harus ada gerakan lainnya.
"Pak Pj Bupati Kobar memang telah mensurati Kementerian Perhubungan perihal penambahan maskapai penerbangan, tapi maksud saya tidak cukup menyurat dan menunggu saja. Harus ada eksyen karena ini tiket makin menggila, pemerintah daerah Kobar jangan lemah dong segera berbuat," ungkap Bambang Suherman.
Menurutnya, selain pemkab melobi ke Kementrian Perhubungan juga harus melakukan lobi lobi politik, pasalnya di DPR RI ada perwakilan dari Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Kita punya Perwakilan di DPR RI lakukan lobi lobi politik lah, jika lambat mengatasi masalah ini nanti akan memuncak permasalahan ini, memang betul Pak Pj sudah mengusahakan lewat bersurat, tapi kita harus jemput bola. Khususnya Dinas Perhubungan kita harus ada greget. Sebab, masyarakat ini berteriak.”
Kenaikan harga tiket pesawat lanjut Bambang, akan berdampak buruk pada perekonomian Kobar, mengingat Kobar ini tempat tujuan wisata dan industri, sehingga akan menghambat.
Belum lagi kata Bambang Suherman, banyak pelajar asal Kobar yang akan melanjutkan pendidikan di luar daerah, ini harus menjadi perhatian dari pemerintah daerah Kobar.
"Kami mendukung pemerintah daerah Kobar untuk menambah maskapai, agar tidak menimbulkan harga tiket yang melonjak mahal, sebab yang terjadi saat ini maskapai yang masuk sangat minim,sehingga dengan seenaknya menaikan tarif yang tidak masuk akal.”
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait