Tiket Pesawat Mahal dari Pangkalan Bun, Dirjen Perhubungan Udara Didesak Carikan Solusi

Sigit Dzakwan Pamungkas
Saat pertemuan dengan Dirjen Perhubungan Udara. /FOTO: ist

 

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Mahalnya tiket pesawat dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng tujuan sejumlah daerah i Pulau Jawa membuat resah warga dalam empat bulan terakhir. 

Bagaimana tidak harga tiket pesawat tujuan Semarang, Surabaya dan Jakarta dari Pangkalan Bun mencapai Rp2 juta - Rp3 juta sekali terbang. Padahal dahulu hanya sekitar Rp800 ribu - Rp1 jutaan. 

Hal ini membuat warga Pangkalan Bun dan sekitarnya kesusahan membeli tiket. Jika urusan tak begitu penting warga memilih mengurungkan niat bepergian ke Pulau Jawa menggunakan pesawat. “Ga paham saya, tiket pesawat sekarang mahalnya luar biasa. Dahulu ke Semarang hanya sekitar Rp800 ribu, kini tembus Rp1,5 juta bahkan saat weekend bisa Rp2.2 juta,” keluh warga Pangkalan Bun, Siti yang sering kali ke Pulau Jawa untuk mengurus usahanya. 

Tak hanya Siti, seorang mahasiswa yang berkuliah di Surabaya, Andi juga mengeluhkan hal serupa. Ia pun kini terpaksa pulang ke Pangkalan Bun jika libur kuliah menggunakan transportasi laut yakni kapal. “Apa boleh buat meski dari Surabaya ke Pangkalan Bun bisa mencapai 24 jam lebih tapi harga tiket terjangkau di kisaran Rp400 ribu. Kalau pesawat sudah tidak mampu. Harga dari Surabaya ke Pangkalan Bun mencapai Rp2 juta ke atas,” keluhnya.

Ia berharap pihak terkait bisa mencarikan solusi demi kepentingan masyarakat luas. “Ya pemerintah daerah bersama DPRD harus segera menyelesaikan masalah ini. Transportasi udara ini sangat penting dan bisa menganggu perekonomian warga jika masalah ini terus dibiarkan.”

Terkait mahalnya harga tiket pesawat menjadi perhatian pemerintah daerah dan Komisi C DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat. Beberapa waktu lalu, Komisi C telah berkonsultasi ke Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara.

Ketua Komisi C DPRD Kobar, Sutiyana saat dikonformasi iNewsKobar.id mengatakan, pada 28 Agustus 2023, bersama ketua dan Komisi C sudah melakukan kunjungan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk membahas permasalahan tiket pesawat dan minimnya pesawat yang masuk dan keluar dari Bandara Iskandar Pangkalan Bun. 

"Pemasalahan harga tiket pesawat ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut, dan kami sangat mengharapkan hal ini segera berakhir," ujar Sutiyana, Kamis 7 September 2023.

Lanjutnya, untuk melayani penerbangan di Pangkalan Bun, seharusnya tidak hanya dua maskapai saja, mengingat Kobar ini termasuk wilayah yang sangat strategis dan berkembang pembangunannya, sehingga membutuhkan akomodasi yang cepat.

Berdasarkan keterangan dari Dirjen Perhubungan Udara, solusi untuk penambahan maskapai penerbangan yang berbadan lebar bisa dilakukan setelah ditingkatkan landasan pacu Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Dan untuk saat ini belum memungkinkan, sementara pemerintah pusat menganggarkan pada tahun 2024. 

"Kami sangat mendukung hasil dari rapat koordinasi antara pemerintah daerah Kobar dengan pihak Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun dan operator maskapai penerbangan. Pemerintah daerah meminta agar maskapai penerbangan seperti Nam Air menambah ekstra Flight," kata Sutiyana.

Lanjutnya, termasuk juga pemerintah daerah Kobar akan meminta Otoritas bandara Wilayah VII Balikpapan, agar meninjau harga tiket pesawat yang terjual melalui aplikasi  mengingat saat ini penjualan di atas batas ketentuan.

"Sekarang ini untuk mendapatkan tiket pesawat sangat sulit, bukan saja ke Jakarta yang minim, ke Surabaya maupun Semarang sama saja, sehingga solusi yang terbaik adalah dengan adanya penambahan ekstra Flight itu, termasuk juga jam operasi Bandara Iskandar Pangkalan Bun harus di perpanjang hingga malam, yang saat ini hanya sampai pukul 17.00 WIB.”

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network