Situs Makam Suku Dayak Dirusak, Aktivitas Perusahaan Sawit Dihentikan Warga

Normansyah
Masyarakat adat Suku Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melakukan eksekusi terhadap putusan sidang adat Kedemangan, Kecamatan Tualan Hulu. Foto: Nomansyah

SAMPIT, iNewsKobar.id - Masyarakat adat Suku Dayak Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melakukan eksekusi terhadap putusan sidang adat Kedemangan, Kecamatan Tualan Hulu, yang menjatuhkan vonis bersalah kepada sebuah perusahaan besar swasta (PBS) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Eksekusi berupa pemasangan hinting adat atau tali larangan beraktivitas di lingkungan perusahaan.

Proses eksekusi ini dimulai dengan prosesi ritual adat berdasarkan agama kepercayaan suku Dayak setempat, yaitu agama Hindu Kaharingan. Ritual ini dipimpin oleh pemuka agama yang disebut pisor, yaitu berupa pemasangan hinting adat atau tali larangan dari rotan, lalu dilanjutkan dengan penyembelihan hewan berupa ayam dan babi, yang darahnya lalu disebar di sekitar tali hinting.

Pemasangan hinting ini merupakan tindak lanjut dari keputusan sidang adat atas laporan warga Yanto E Saputra, atas pengerusakan situs makam keluarga mereka yang kini telah dijadikan areal kebun.

Sebelumnya pada Kamis, 2 Mei 2024 lalu, dalam persidangan adat yang dihadiri pihak tergugat, yaitu PT Harapan Abadi Lestari (HAL), Damang Adat memutuskan perusahaan tersebut bersalah dan diwajibkan untuk membayar denda sesuai hukum adat suku Dayak.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network