Tujuh Bulan di Kotim Ada 61 Hotspot Karhutla

Tim iNewsKobar
Kebakaran lahan di di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah akibat cuaca yang panas dan kering menyasar hutan di kawasan pertambangan pasir silika./FOTO: dok

 

 

 

KOTAWARINGIN TIMUR, iNewsKobar.id - Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng terpantau hotspot sebanyak 61.  Ini merupakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui pantauan sensor modis (Aatelit Terra Aqua dan Soumi NPP) pada 2024, untuk periode Januari sampai Juli, per tanggal 17 Juli 2024

Hal ini disampaikan Kapolres Kotim AKBP Resky Maulana Zulkarnain saat memimpin apel siaga dan gladi kesiapsiagaan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Kita semakin meningkatkan koordinasi dan sinergi kita dalam upaya penanggulangan Karhutla di Kotim. Saya berharap melalui apel ini akan terjalin dengan baik semangat kebersamaan seluruh pemangku kepentingan lintas sektoral untuk mewujudkan penanggulangan Karhutla di Kotim menjadi aksi nyata dalam upaya mengurangi resiko bencana,” kata Resky di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim.

Ia memjelaskan, luasan lahan terbakar di Kotim periode Januari-Juli 2024 seluas 0,83 hektare. Berdasarkan data tersebut dikatakannya bahwa ancaman Karhutla masih ada. Terlebih lagi, saat ini sedang memasuki musim kemarau, dimana banyak lahan yang mengalami kekeringan dan mudah terbakar, ditambah dengan semakin sulitnya sumber-sumber air untuk kebutuhan pemadaman api jika terjadi Karhutla. 

Apel siaga ini merupakan bagian dari upaya untuk memitigasi terkait dengan Karhutla karena dari beberapa evaluasi dari BPBD bahwa sudah terdapat beberapa hogspot yang harus segera yang teridentifikasi akan meluas. “Jadi kami tentunya dari forkopimda bergerak cepat untuk melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari mitigasi, mengidentifikasi, kemudian kita menentukan CB dan setelahnya melakukan tindakan upaya di lapangan sehingga pembakaran hutan ini dapat kita cegah.”

Menurutnya, lebih baik dilakukan upaya pencegah daripada nanti kebakaran hutan ataupun lahan semakin meluas. Tentunya saja kata dia hal ini juga harus mendapatkan dukungan dari masyarakat terkait dengan pemahaman atau kesadaran untuk tidak membakar lahan.

“Apalagi ini sudah memasuki masa kemarau, kalau tidak salah di bulan Agustus-September puncaknya, namun memang ini adalah kemarau lembab, tapi tidak menutup kemungkinan apabila nanti cuaca terus meningkat, kalau sekarang di rata-rata 30-32 derajat celsius, tapi kita harus antisipasi tetap harus ada upaya-upaya konkrit yang kita lakukan untuk mencegah hal tersebut.”

Apel siaga dan gladi kesiapsiagaan darurat bencana karhutla di halaman Kantor (BPBD) juga turut dihadiri Wakil Bupati Kotim Irawati, Kalaksa BPBD Kotim Multazam, unsur Forkopimda dan tamu undangan lainnya.

Editor : Sigit Pamungkas

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network