Hal ini tentunya juga sangat menguntungkan para petani cabai, dan kita bisa meniru metode pananaman cabai itu di rumah. Di lapangan, berbagai upaya peningkatan produksi cabai terus dilakukan, mulai dari pemilihan bibit unggul, pemanfaatan teknologi pertanian modern, hingga metode budidaya yang ramah lingkungan.
“Sekarang ini banyak digunakan bibit unggul yang lebih tahan hama. Selain itu, penggunaan pupuk organik dan teknik irigasi tetes sangat membantu meningkatkan produktivitas tanaman cabe,” kata Rejoko.
Selain pengembangan teknologi, sosialisasi dan pelatihan kepada petani juga menjadi faktor penting. Dinas Pertanian mengadakan bimbingan teknis mengenai budidaya cabai, termasuk penanganan hama dan penyakit yang kerap menyerang tanaman ini, seperti antraknosa, busuk buah, serta serangan kutu daun.
“Kami berharap petani bisa lebih memahami teknik budidaya yang baik, mulai dari persiapan lahan, pemilihan varietas yang sesuai, hingga cara perawatan yang tepat, sehingga petani bisa mendapat keuntungan yang lebih baik,” ujar Kris.
Kris menyampaikan, bahwa tantangan terbesar budidaya cabai adalah fluktuasi harga yang kadang tidak stabil. Namun, dengan perencanaan yang baik serta manajemen risiko yang tepat, budidaya cabe tetap menjadi pilihan utama bagi banyak petani.
“Pemerintah daerah juga terus mendorong stabilitas harga cabe di pasar dengan berbagai kebijakan dan program dukungan untuk petani,” tuturnya.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait