KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Menjelang puncak musim haji 1446 H/2025 M, fenomena haji ilegal kembali mencuat, kali ini dengan modus baru yang lebih rapi.
Yakni tanpa mengenakan pakaian ihram buat laki laki saat tiba di Makkah. Hal ini dilakukan untuk mengecoh aparat keamanan di Arab Saudi supaya tak ditangkap. Dengan hanya mengenakan baju biasa, maka para petugas menganggap mereka hanya sekedar berwisata atau ziarah.
Jika para laki laki berani mengenakan baju ihram di area vital seperti area sekitar Arafah maka petugas akan memeriksa dokumen yang dimiliki.
Sebab mereka sudah pasti tidak memiliki Tasreh Nusuk Haji (surat izin Haji untuk bisa masuk ke wilayah vital di Makkah seperti area Arafah dan Masjidil Haram) melainkan hanya memiliki Tasreh dukhul Makkah (hanya surat izin masuk Makkah). Karena memang awalnya mereka hanya mengadalkan Visa Amal (Pekerja).
Seperti yang dilakukan oleh salah satu rombongan travel haji asal Pangkalan Bun. iNewsKobar.id mendapatkan foto eksklusif saat rombongan haji ilegal ini berfoto bersama di sekitar Arafah pada 6 Juni 2025 (10 Zulhijah) pukul 04.53 waktu Arab Saudi (atau sudah di luar waktu puncak Wukuf di Arafah).
Di mana di tanggal 6 Juni itu sudah di luar puncak Haji saat wukuf di Arafah yang ditetapkan pada 5 Juni 2025 (9 Zulhijah). Dan waktu sakralnya pun dibatasi mulai pukul 12.30 waktu Arab Saudi (usai waktu Zuhur) sampai pukul 19.00 waktu Arab Saudi (waktu Magrib menuju Isya).
“Baik secara fiqih keras Mas, wukuf itu tahun ini ditetapkan tanggal 5 Juni 2025 (9 Zulhijah) dari pukul 12.30 sampai 19.00 Waktu Magrib di Arab Saudi. Jika ada sesuatu lain hal karena alasan kendaraan macet, ada ancaman perang, sakit yang mengharuskan diangkut, maka wukuf longgarnya adalah tanggal 5 Juni dari pukul 12.30 Zuhur hinggal 6 Juni pukul 04.10 (subuh hari berikutnya),” ujar sumber seorang ustaz yang sudah berkecipung dalam dunia perhajian sejak lama yang diwawancara iNewsKobar.id secara eksklusif melalui video call Whatsapp, Selasa 10 Juni 2025 malam.
Jadi lanjutnya, saat dirinya melihat foto yang diperlihatkan iNewsKobar yang memperlihatkan ada rombongan haji yang diduga ilegal asal Kotawaringin Barat tersebut, sesuai Fiqih hajinya tidak sah.
“Apalagi itu tertulis 6 Juni 2025 (10 Zulhijah) pukul 04.53 waktu Arab Saudi. Itu sudah di luar waktu yang dilonggarkan apabila memang ada hambatan di jalan atau ada yang sakit. Seharusnya sebelum jam 04.10 waktu Arab Saudi wukuf di Arafah.”
Padahal, lanjut dia, orang bisa dikatakan sah dalam berhaji itu wajib hukumnya untuk melaksanakan Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah (5 Juni 2025). Penjagaan paling ketat di Arafah itu memang cuma pada 5 Juni 2025 (9 Zulhijah) dari pukul 12.30 sampai 19.00 Waktu Magrib di Arab Saudi. Karena waktu tersebut puncaknya Haji. Tanpa Tasreh Nusuk Haji tak akan bisa masuk ke Arafah untuk Wukuf.
“Ya Mas bisa menilai sendiri, cara cara oknum travel haji yang menghalalkan segala cara demi keuntungan uang pribadi. Tapi tidak memikirkan dosa dan jahatnya menjerumuskan jamaahnya.”
Ia menambahkan, rata rata para korban haji ilegal di Pangkalan Bun dan sekitarnya ini adalah orang orang yang lugu dan tidak memiliki pengetahuan soal haji dan agama yang kuat namun uangnya banyak.
“Jadi oknum travel ini sifatnya semuanya spontan yang penting berangkat dulu ke Arab. Yang penting jamaahnya diberangkatkan dulu ke Arab Saudi menggunakan visa amal (pekerja) atau visa ziarah dan mereka biasanya sudah mengajukan visa ini satu bulan sebelumnya di bulan April. Jadi pas mendekati pertengahan Mei mereka sampai Arab tinggal mengurus Iqamah (surat domisili sementara) untuk selanjutnya mengurus Tasreh dukhul Makkah (hanya surat izin masuk Makkah). Dan ini belum cukup untuk syarat berhaji karena harus mengurus lagi namanya Tasreh Nusuk Haji (surat izin Haji untuk bisa masuk ke wilayah vital di Makkah seperti area Arafah dan Masjidil Haram), nah Tasreh ini mereka tidak punya karena akan sulit diurus lantaran hanya berbekal Visa Amal.”
Nakalnya lagi, para oknum travel haji ini jika wajib dan rukun Haji ini tidak tercapai selalu mengatakan kepada jamaahnya. “Tidak apa apa tidak bisa Wukuf masuk ke Arafah, kita hanya Safari di atas bus di jalan lingkar Arafah. Nanti kita DAM (atas pekerjaan yang tidak dijalankan) dengan motong kambing. Maka itulah yang membuat Hajinya tidak sempurna. Dikit dikit DAM,”
Jangan Biarkan Haji Jadi Perjudian Nasib
Keinginan menunaikan ibadah haji adalah mulia. Namun, jalan pintas yang tidak sah hanya akan mendatangkan kerugian.
Dengan masa tunggu haji yang panjang, sebagian masyarakat tergoda jalur instan.
Namun, praktik ini bertentangan dengan hukum dan syariat jika dilakukan melalui pemalsuan niat dan dokumen. Bijaklah dalam berhaji — pastikan Anda terdaftar resmi dan melalui jalur yang benar.
Penulis: Sigit Pamungkas Jurnalis iNews (MNC Media) yang bernaung di bawah organisasi pers, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), yang memiliki sertifikat Dewan Pers sebagai Wartawan Muda. Karya jurnalistik ini dilindungi Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Editor : Sigit Pamungkas
Artikel Terkait