KOTAWARINGIN TIMUR, iNewsKobar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama Yayasan Orangutan Foundation International (OFI) dibantu pihak pengamanan Bandara H Asan Sampit, Manggala Angni, dan Komunitas Pecinta Reptil berhasil melakukan penyelamatan satu individu orangutan yang tersesat di Bandara, Jumat, 26 April 2024 malam.
"Kami menyelamatkan satu individu orang utan dengan jenis kelamin jantan. Setelah diperiksa dokter umurnya diperkirakan 30 tahun dengan berat 82,6 kilogram," kata Komandan BKSDA Resort Sampit Muriansyah.
Orangutan berukuran besar itu disebut Asan oleh warga setempat sesuai lokasi kemunculan di Bandara H Asan Sampit. Kemunculannya sempat menggegerkan masyarakat karena pertama kali orangutan berada di kawasan tersebut.
Meski telah dinyatakan menyeberang di hutan, BKSDA Resort Sampit dan pihak pengaman Bandara tetap waspada mengantisipasi kemunculannya kembali.
Seminggu kemudian, satu individu orangutan kembali muncul, Jumat siang, 26 April 2024 sekitar pukul 11.00 WIB. Orangutan Asan berlari tak gentar dengan keberadaan manusia yang merekam kemunculannya menggunakan handphone.
Asan pun ke luar kawasan bandara berada di hutan yang berbatasan langsung dengan rumah warga dan pagar Bandara H Asan Sampit.
Operasi penyelamatan sempat tertunda karena menunggu tim rescue dari Pangkalan Bun hingga akhirnya dimulai sekitar pukul 18.30 WIB.
Orangutan sempat diganggu agar ke luar dari sarangnya kemudian tim rescue menembakkan 1 dosis obat bius ke tubuh besar primata dilindungi itu. Obat bius yang perlu beberapa waktu untuk bereaksi membuat orangutan Asan memiliki waktu mencoba kabur hingga akhirnya bergelantung di pohon paling besar dan tinggi di hutan tersebut
Tak berselang lama setelah tim penyelamat menjulurkan pipa ke posisi orangutan Asan tersangkut, tepat pukul 20.30 WIB Asan terjatuh tepat di jaring yang disiapkan tim.
"Berdasarkan keterangan dokter di jari-jari ditemukan luka atau bekas luka diduga kuat berkelahi dengan orangutan jantan lainnya," ujar Muriansyah.
Ada sejumlah luka lama di beberapa bagian tubuhnya yang pulih secara alami diduga bekas berkelahi dengan orangutan jantan lainnya.
"Dulu pernah ada kemunculan orangutan setelah kebakaran sekitar tahun 2015 tapi posisinya bukan di sini tapi di wilayah asal orangutan masuk, kalau tepat di Bandara baru pertama kali muncul ini," tandasnya.
Editor : Sigit Pamungkas