Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS Kalsel), IPM Banjarbaru berada di angka 81.25, tentunya data yang ini harus diiringi dengan pendidikan keagamaan yang bagus pula.
"Kami masih mendengar adanya insentif guru keagamaan yang masih kurang dan ini perlu perhatian untuk diberikan tambahan," jelasnya.
Pasangan ini juga menyorot upaya pemerintah pengentasan kemiskinan melalui perlindungan sosial.
Diungkapkan Lisa dari berbagai diskursus, masalah kemiskinan tidak hanya soal ekonomi. Namun soal kualitas hidup.
"Dengan langkah ini harus dibarengi dengan perlindungan sosial yang melindungi mereka seperti bantuan langsung tunai, jaminan kesehatan, pendidikan gratis, serta bantuan pangan," ucapnya.
Pada poin terakhir, pentingnya 'peningkatan pelayanan ibu dan anak'. Justru mutu pelayanan selalu ditingkatkan seperti SDM. Sebab, dalam pelayanan kesehatan dari masa kehamilan hingga pasca-persalinan.
"Sebagai ibu pasti keinginan mendapatkan akses yang lebih mudah, cepat dan tepat terhadap layanan kesehatan, pendampingan gizi, pemeriksaan rutin, serta program imunisasi," tuturnya.
Hal itu merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan setiap ibu mendapatkan perawatan yang optimal, sehingga kehamilan dan persalinan berjalan dengan aman dan sehat.
Selain itu, pasangan Hj Erna Lisa Halaby-Wartono juga mendorong edukasi kesehatan reproduksi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan bayi mereka.
Editor : Sazili Mustofa
Artikel Terkait