get app
inews
Aa Read Next : Bertikai Dengan Pacar Via Chat, Pria di Kumai Nekat Gantung Diri Hingga Tewas

Musim Kemarau, Karhutla Mulai Mengancam Kotawaringin Barat

Sabtu, 20 Juli 2024 | 09:53 WIB
header img
Kebakaran lahan di di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah akibat cuaca yang panas dan kering menyasar hutan di kawasan pertambangan pasir silika./FOTO: dok

 

KOTAWARINGIN BARAT, iNewsKobar.id - Kebakaran lahan di di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah akibat cuaca yang panas dan kering menyasar hutan di kawasan pertambangan pasir silika, Jalan Juhar, RT 01, Desa Kubu, Kecamatan Kumai

Tim Satgas Darat Karhutla BPBD Kobar harus berjibaku mengendalikan api.

Kebakaran yang diduga diakibatkan aktivitas pembukaan lahan tersebut menghanguskan sedikitnya tujuh hektare hutan di kawasan pesisir terpadu. Hingga siang Jumat (19/7/2024), tim satgas sibuk menghalau laju api.

Desa Kubu, Kecamatan Kumai, merupakan salah satu desa yang paling rawan kebakaran hutan. Pada 2023, wilayah itu penyumbang besar kawasan hutan yang terbakar. Lokasi kebakaran di desa Kubu juga terbilang sulit, karena akses untuk masuk ke lokasi kebakaran tidak ada. 

Mobil pemadam tidak mampu menjangkau hingga mendekati titik api. Akibatnya, mesin pemadam portable harus dipikul masuk lokasi kebakaran. Kondisi ini membuat laju api tidak terbendung. Terutama lokasi yang berada di garis pantai dengan angin kencang.

Informasi dihimpun, kebakaran hutan di Desa Kubu terjadi sejak Kamis (18/7/2024) sore. Api semakin berkobar menjelang malam. Kawasan hutan tampak memerah dari kejauhan. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, tim dari BPBD Kobar baru pagi kemarin melakukan penanganan. 

“Lokasi sangat sulit dijangkau. Tidak ada akses mobil water suplai yang dapat masuk. Tim harus memikul satu unit mesin damkar portable dan dua unit mesin pemadam jingjing,” ungkapnya. 

Menurutnya, laporan dari tim yang sedang penanganan pemadaman, luasan area hutan yang terbakar sudah mencapai sekitar tujuh hektare. Luasan berpotensi bertambah, mengingat api masih menyala. Titik api hingga siang semakin meluas lantaran angin kencang. 

”Desa Kubu menjadi langganan karhutla setiap tahun. Musim kemarau seperti saat ini masyarakat memanfaatkan membuka lahan baru dengan dibakar. Padahal kami sudah sosialisasikan berkali-kali larangan membakar lahan kepada masyarakat, tetapi sepertinya masih harus lebih gencar lagi,” katanya. 

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut