get app
inews
Aa Text
Read Next : Paman Gubernur Kalteng Korban PT Alkamila, Dibuatkan Visa Amil Sebagai Pekerja Dapur & Bongkar Muat

PT Alkamila Terus Mengulur Pengembalian Uang Para Korban, Adik Gubernur Kalteng Geram

Kamis, 01 Januari 1970 | 07:00 WIB
header img
Keluarga Gubernur Kalteng menjadi korban PT Alkamila. Bukti visa amil sebagai pekerja dapur dan pekerja bongkar muat di Arab Saudi. Foto ist

W kemudian mengirim pesan wa ke Ustaz Mukid bahwa dirinya sudah di Kantor Alkamila. “Dan dia membalas bahwa istrinya lagi masuk RS sejak pagi. Nah kenapa engga ngasih tahu saya. Ini mau menyelesaikan masalah atau mencari masalah,” imbuhnya.

Ia berharap, pihak terkait yakni Kemenag Kobar, Kemenag Kalteng harus ikut terlibat menyelesaikan masalah ini. “Kedok PT Alkamila ini punya izin haji PIHK per 2024, harusnya baru bisa memberangkatkan haji di tahun 2029 atau 2031. Namun faktanya sejak 2024 dan 2025 sudah berani memberangkatkan haji. Harusnya kemeneg ikut terlibat menyelesaikan masalah ini. Ini korbannya banyak loh, kerugian juga banyak ratusan hingga miliaran rupiah.”

Pihaknya meminta Kemenag Kobar juga berperan aktif untuk menyelesaikan masalah ini supaya pihak PT Alkamila segera mengembalikan kerugian para korban dan mengusut kasus ini sampai tuntas supaya ke depan tidak ada lagi korban serupa.

Sementara itu, jawaban Ust Mukid berdasarkan chat yang diperlihatkan W kepada iNews mengaku saat ini sedang berada di Jakarta dan istriya sedang di RS di Pangkalan Bun karena sakit. “Maka ulun di Jakarta Bu Haji.

Istri ulun lagi di RS Harapan Insani. Pian cek saja ke sana,” ujar Ust Mukid membalas pesan W, Selasa sore.

Sebelumnya pada Selasa 24 Juni 2025 sore iNews dihubungi W, mewakili Jamaah S dan N ini merupakan suami istri asal Kabupaten Seruyan. Pasutri ini merupakan paman W dan juga Gubernur Kalteng Agustiar Sabran. 

“Ya bang benar, paman kami asal Seruyan S dan bibi N menjadi korban PT Alkamila juga. Paman dan bibi ini bahkan yang menjadi korban yang ditangkap polisi Arab Saudi dan sempat ditahan sebentar dan didata lalu dilepas untuk kembali ke Jeddah. Jadi tidak sama sekali berhaji. Dan uang paman saya ne sebesar Rp80 jutaan (di rupiahkan dalam real) sempat ketinggalan di dalam taksi dan dibawa kabur supir taksi saat pemeriksaan polisi Arab,"  ujar keluarga korban kepada iNews melalui sambungan telepon.

Editor : Sigit Pamungkas

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut