Beruang Madu Mengamuk! Dua Pekerja Sawit Diserang di Kotim

KOTAWARINGIN TIMUR, iNewsKobar.id - Seekor beruang madu menyerang dua pekerja perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
“Kemarin kami menerima laporan ada serangan satwa liar, yakni beruang madu. Korbannya dua orang, merupakan karyawan salah satu perkebunan kelapa sawit di Mentaya Hulu,” kata Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Muriansyah Rabu 23 Juli 2025.
Ia menjelaskan, serangan beruang madu ini sebenarnya terjadi pada Rabu (16/7), tetapi baru dilaporkan ke BKSDA Resort Sampit pada Jumat (18/7).
Kejadian ini menimpa pemanen dan pemuat sawit di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Kronologi kejadian, awalnya pemanen sedang melakukan pekerjaannya memanen sawit menggunakan egrek.
Lalu, ketika pemanen tersebut hendak beristirahat, egrek tersebut disandarkan di pelepah pohon sawit dan mungkin karena ada angin egrek itu terjatuh.
Egrek adalah alat pertanian yang digunakan untuk memanen buah-buahan yang tinggi di pohon, terutama kelapa sawit. Bentuknya terdiri dari tongkat panjang (bisa dari pipa atau bambu) dengan pisau melengkung atau sabit di ujungnya.
Egrek itu jatuh mengenai tumpukan daun di tanah yang ternyata di dalamnya ada beruang madu. Merasa terganggu, satwa itu keluar dari bawah tumpukan daun dan menyerang pemanen yang berada di dekat lokasi tersebut.
“Tak jauh dari lokasi itu ada juga pekerja lain yang bertugas memuat buah. Pemuat ini mendengar suara teriakan dan mendatangi sumber suara, melihat pemanen sedang diserang beruang si pemuat ini mau menolong tetapi malah dia ikut diserang, makanya korbannya ada dua,” jelasnya.
Kedua korban berhasil selamat meski mengalami beberapa luka di lengan dan kaki akibat serangan beruang. Kedua korban ini dibantu pekerja lainnya, lalu dibawa ke klinik perusahaan untuk mendapat penangan medis dan kini beristirahat di mes masing-masing.
Ia melanjutkan, beruang madu termasuk hewan nokturnal, yang lebih aktif pada malam hari.
Ia menduga ketika egrek jatuh itu menimpa beruang madu yang sedang tidur dan menyebabkan satwa itu merasa terganggu.
“Dan tumpukan daun itu kami duga adalah sarang, apalagi kalau beruang itu berada di bawahnya, tetapi ini harus kami pastikan dulu dengan mengecek ke lokasi untuk memastikan apakah beruang itu memang bersarang di lokasi itu atau sekadar tidur sebentar.”
Ia menyebut, pihaknya menyiapkan beberapa rencana tindak lanjut terhadap laporan ini. Pertama, jika beruang madu itu terbukti masih ada di kawasan perkebunan maka pihaknya akan memasang perangkat untuk menangkapnya.
Kedua, jika tidak lagi ditemukan tanda-tanda keberadaan beruang maka akan dilakukan observasi dan pemasangan spanduk imbauan agar siapa saja yang beraktivitas di sekitar lokasi itu bisa berhati-hati.
Editor : Sigit Pamungkas